Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Terpelihara dalam Bambu

Naskah, Teks, dan Pengetahuan Pernikahan Etnik Serawai

1 Pembaca
Rp 98.000 30%
Rp 68.600

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 205.800 13%
Rp 59.453 /orang
Rp 178.360

5 Pembaca
Rp 343.000 20%
Rp 54.880 /orang
Rp 274.400

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Buku ini memuat informasi yang cukup komprehensif tentang tradisi tulis ulu, khususnya pada etnik Serawai di bengkulu, tentang kajian naskah dan teks-teks ulu yang pertama kali ditulis secara utuh mengenai suatu tema. Dibahas teks-teks dalam 7 (tujuh) naskah beraksara ulu yang tersimpan sebagai koleksi Museum Negeri Bengkulu. Ketujuh naskah berasal dari etnik Serawai di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, masing-masing berupa satu ruas gelondong bambu, bernomor MNB 07.18, MNB 07.55, MNB 07.49, MNB 07.20, MNB 07.48, MNB 07.70, dan MNB 07.30. Ketujuh teks berisi berbagai pengetahuan sosial dan mengisahkan berbagai ritus sosial yang terkait dengan pernikahan.

Tulisan tentang naskah-naskah dan teks-teks ulu di bengkulu dan Sumatera Selatan pada awalnya merupakan bagian dari tulisan etnografi, terpusat pada informasi adanya warisan tradisi tulis ulu berbagai etnik di Bengkulu dalam rupa kulit kayu, bambu, tanduk kerbau, dan rotan, di samping informasi mengenai alat tulisnya, tabel-tabel huruf dan sandangan, variasi bentuk huruf itu berbagai etnik serta bahasa teks.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Sarwit Sarwono

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786024339128
Terbit: Desember 2020 , 276 Halaman

BUKU SERUPA













Ikhtisar

Buku ini memuat informasi yang cukup komprehensif tentang tradisi tulis ulu, khususnya pada etnik Serawai di bengkulu, tentang kajian naskah dan teks-teks ulu yang pertama kali ditulis secara utuh mengenai suatu tema. Dibahas teks-teks dalam 7 (tujuh) naskah beraksara ulu yang tersimpan sebagai koleksi Museum Negeri Bengkulu. Ketujuh naskah berasal dari etnik Serawai di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, masing-masing berupa satu ruas gelondong bambu, bernomor MNB 07.18, MNB 07.55, MNB 07.49, MNB 07.20, MNB 07.48, MNB 07.70, dan MNB 07.30. Ketujuh teks berisi berbagai pengetahuan sosial dan mengisahkan berbagai ritus sosial yang terkait dengan pernikahan.

Tulisan tentang naskah-naskah dan teks-teks ulu di bengkulu dan Sumatera Selatan pada awalnya merupakan bagian dari tulisan etnografi, terpusat pada informasi adanya warisan tradisi tulis ulu berbagai etnik di Bengkulu dalam rupa kulit kayu, bambu, tanduk kerbau, dan rotan, di samping informasi mengenai alat tulisnya, tabel-tabel huruf dan sandangan, variasi bentuk huruf itu berbagai etnik serta bahasa teks.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Sumatera Tengah merupakan bagian tanah air kita yang amat penting dan menarik, tetapi belum diteliti secara mendalam. Hanya dalam buku Language and Literarure, hasil tangan John McGlynn mengungkapkan selembar tulisan bagian “Syair Perahu” dalam tulisan-tulisan daerah itu.

Dalam buku ini, Sarwit Sarwono mengungkapkan kesusastraan daerah tersebut dan hubungannya dengan latar belakang budayanya yang khas, sehingga terlihat tautannya yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Dalam gambaran yang menarik ditunjukkan bagaimana kesusastraan begitu erat dengan adat-istiadat serta keberlanjutan bangsa, yang terungkap dengan pentingnya peraturan pergaulan antara anak muda yang diatur dengan penuh pemikiran masa depan yang saksama.

Dengan makin terdesaknya budaya daerah oleh pengaruh modernitas, sangatlah penting kita bersikap kritis serta selektif terhadap latar belakang pemikiran kebudayaan asli yang mendasari perilaku dan upacara, yang bila direnungkan, justru memiliki alasan dan pemikiran yang cocok dengan ilmu yang ternyata sangat modern bila dipandang dari segi ilmu kedokteran yang menolak hubungan darah yang dekat antara pasangan.

Tulisan dengan berbagai variasi menurut daerah diungkapkan oleh peneliti dengan variasinya antara Pasemah dan Serawai. Melihat banyaknya yang masih tersimpan dalam museum daerah dan koleksi lain, suatu bunga rampai tentu sangat akan memberi pengetahuan yang lebih mendalam mengenai kesusastraan tersebut.

Di sini peneliti memberikan suatu uraian yang menghubungkan sastra dengan penerapannya dalam kehidupan, terutama dalam kehidupan adat-istiadat, lengkap dengan deskripsi serta kedudukannya dalam kehidupan bangsa.

Buku ini merupakan sumbangan penting dalam pengetahuan kita mengenai suatu suku bangsa yang memiliki budaya dan kesusastraan yang khas, tetapi belum luas dikenal di Indonesia. Gayanya yang jelas dan menarik membuat buku ini enak dibaca.

Daftar Isi

Sampul                                                        
Kata Pengantar
Prakata                                                                        
Daftar Isi
Daftar Tabel dan Bagan
Daftar Gambar dan Foto
Daftar Singkatan
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Etnik Serawai dan Naskah-naskah Ulu Serawai
Bab 3 Teks dan Ritus Kayiak Beterang
Bab 4 Teks dan Ritus Begadisan
Bab 5 Teks dan Ritus Berasan Berkulo
Bab 6 Teks dan Ritus Tari Andun dan Merejung
Bab 8 Penutup
Daftar Pustaka
Glosarium
Tentang Penulis