Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Saatnya Menjadi Bangsa Yang Tangguh

Pemenang Esai Program Nulis Dari Rumah

1 Pembaca
Rp 100.000 30%
Rp 70.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 210.000 13%
Rp 60.667 /orang
Rp 182.000

5 Pembaca
Rp 350.000 20%
Rp 56.000 /orang
Rp 280.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Penerbitan buku ini merupakan puncak rangkaian dari kegiatan “Nulis dari Rumah” di tahun 2020 sebagai salah satu upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan stimulus ekonomi kepada pelaku sub-sektor penerbitan, selama pandemi covid-19 melalui penulisan cerita pendek (cerpen) dan esai.

Rangkain Kegiatan “Nulis dari Rumah” diselenggarakan mulai tanggal 17 Juni 2020 mulai dari open call untuk para penulis, bincang kreatif dengan mengundang para tokoh di sub-sektor penerbitan dan penta helix, tahap seleksi oleh tim kurator, pengumuman pemenang pada tanggal 11 Juli 2020 dan saat ini telah sampai pada tahap peluncuran dua buku masing masing kumpulan cerpen dan esai “Nulis dari Rumah”.

Kegiatan “Nulis dari Rumah” bersama sama dengan Ngamen dari Rumah untuk sub sektor musik, Pameran dari Rumah untuk sub sektor seni rupa, dan Pentas dari Rumah untuk sub sektor Seni Pertunjukan, merupakan bagian dari Kegiatan “Kreatif dari Rumah”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat Industri Kreatif Musik Seni Pertunjukan dan Penerbitan.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Pemenang Esai Program #NulisDariRumah

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786024339678
Terbit: Desember 2020 , 491 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Penerbitan buku ini merupakan puncak rangkaian dari kegiatan “Nulis dari Rumah” di tahun 2020 sebagai salah satu upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan stimulus ekonomi kepada pelaku sub-sektor penerbitan, selama pandemi covid-19 melalui penulisan cerita pendek (cerpen) dan esai.

Rangkain Kegiatan “Nulis dari Rumah” diselenggarakan mulai tanggal 17 Juni 2020 mulai dari open call untuk para penulis, bincang kreatif dengan mengundang para tokoh di sub-sektor penerbitan dan penta helix, tahap seleksi oleh tim kurator, pengumuman pemenang pada tanggal 11 Juli 2020 dan saat ini telah sampai pada tahap peluncuran dua buku masing masing kumpulan cerpen dan esai “Nulis dari Rumah”.

Kegiatan “Nulis dari Rumah” bersama sama dengan Ngamen dari Rumah untuk sub sektor musik, Pameran dari Rumah untuk sub sektor seni rupa, dan Pentas dari Rumah untuk sub sektor Seni Pertunjukan, merupakan bagian dari Kegiatan “Kreatif dari Rumah”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat Industri Kreatif Musik Seni Pertunjukan dan Penerbitan.

Pendahuluan / Prolog

Kata sambutan
Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera buat kita semua Saya menyambut dengan antusias diterbitkannya buku kompilasi karya terpilih kegiatan ‘Nulis dari Rumah yang merupakan kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Penerbitan buku ini merupakan puncak rangkaian dari kegiatan “Nulis dari Rumah” di tahun 2020 sebagai salah satu upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan stimulus ekonomi kepada pelaku sub-sektor penerbitan, selama pandemi covid-19 melalui penulisan cerita pendek (cerpen) dan esai.

Rangkain Kegiatan “Nulis dari Rumah” diselenggarakan mulai tanggal 17 Juni 2020 mulai dari open call untuk para penulis, bincang kreatif dengan mengundang para tokoh di sub-sektor penerbitan dan penta helix, tahap seleksi oleh tim kurator, pengumuman pemenang pada tanggal 11 Juli 2020 dan saat ini telah sampai pada tahap peluncuran dua buku masing masing kumpulan cerpen dan esai “Nulis dari Rumah”.

Kegiatan “Nulis dari Rumah” bersama sama dengan Ngamen dari Rumah untuk sub sektor musik, Pameran dari Rumah untuk sub sektor seni rupa, dan Pentas dari Rumah untuk sub sektor Seni Pertunjukan, merupakan bagian dari Kegiatan “Kreatif dari Rumah”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat Industri Kreatif Musik Seni Pertunjukan dan Penerbitan.

Keseluruhan proses kegiatan “Nulis dari Rumah” dilakukan secara daring, Oleh karena itu, kegiatan ini sekaligus sebagai alat menyampaikan pesan bahwa kita sedang dalam tahap transformasi digital di setiap tahap rantai nilai ekonomi kreatif, Frase “dari Rumah” menjadi kampanye bahwa rumah mampu menjadi ruang kreasi sekaligus produksi dalam melahirkan karya-karya baru di era kita memasuki ekonomi digital. Pencetakan kompilasi karya menjadi salah satunya e-book membuat tahap distribusi dan konsumsi menjadi mudah dan dapat menjangkau di wilayah-wilayah di Indonesia.

Di sisi lain, buku ini bisa dilihat sebagai rekam jejak dan buah pikir masyarakat di tengah pandemi. Karya-karya dalam buku ini merupakan respon masyarakat pada beragam situasi di tengah covid-19 dan menuangkannya ke dalam sebuah tulisan. Karya-karya ini merupakan catatan sejarah dan pembelajaran berharga serta sebagai alat merenung dan kontemplasi. Dengan kata lain, Buku ini akan memasuki tahap konservasi untuk menjadi inspirasi ke depan.

Di luar dugaan, antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini cukup tinggi. Dalam dua minggu, tercatat 1076 karya masuk untuk kemudian dipilih menjadi 50 cerpen dan 50 esai. Bagaimana kita memaknainya? Pandemi Covid sebuah blessing in disguise. Wabah ini mendorong kita tetap produktif dan dipaksa untuk segera masuk pada digitalisasi ekonomi kreatif.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlbat yakni Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), unsur penta helix yang terlibat mulai dari akademisi, praktisi, komunitas, asosiasi, pers, penerbit, para nara sumber, tim seleksi dan editor. Akhir kata, Selamat atas terbitnya buku kompilasi karya terpilih ‘Nulis dari Rumah’!


Mohammad Neil El Himam

Daftar Isi

Sampul
Daftar isi
Kata sambutan
Solusi kreatif
     1. Diana Nara, Wisata Buku Dan Film
     2. Umi Chabibah, Ekonomi kreatif Mampu Meningkatkan   Perekonomian Daerah
     3. Rio F. Rahman, Optimalisasi Peluang Pariwisata Desa
     4. Osvian Putra, Seputar Potensi Yang Terlupakan, Wisata
     5. Redite Kurniawan, Tas Rajut Papua yang Layak Dipromosikan
     6. M. Denny Elyasa, Membangun Pariwisata Melawan Kemiskinan
     7. Dedi Arsa, Ber-vacantie Sambil Berkodak
     8. Nur Fajrina Rakhmawati, Merajut Tenun Kebangsaan dalam Budaya Ende
     9. Sudadi, Bisnis Kuliner: Tak Sekedar Cari Untung
     10. Deki Kunanjar, Edu-Agribisnis: Solusi keamanan Pangan dan Ekonomi Kecil
     11. Gina Salsabila, Penggunaan Film Dalam Ekonomi Kreatif Sebagai Upaya Melestarikan Kebudayaan Folklor di Era Globalisasi
     12. Satrio Adi Wicaksono, Refleksi Seorang Wisatawan: Mencintai Indonesia dengan Liburan
     13. Lidya Pawestri Ayuningtyas, Jurusan Penerjemahan sebagai Penunjang Industri Kreatif Penerbitan
Tanggapan positif
     14. Aqilah Nurul Khaerani Latif, Masa Adaptasi Covid-19 Menuju Transformasi Pariwisata Berbasis Virtual
     15. Elen Yulance Yosepha, Intervensi Psikososial Terhadap Kesehatan Mental pada Pandemi Covid-19
     16. Rahmat Darmawan, Pariwisata dan Bahasa: Sebuah Pandangan Lanskap Linguistik terhadap Penguatan Pariwisata Pasca-Covid-19
     17. Esha Tegar Putra, Pandemi, Teknologi dan Ekonomi Kreatif, Sektor Seni Pertunjukkan
     18. Yodi Kurniadi, Bersatu Melawan Infodemik Covid-19
     19. Wahyu Kuncoro, Menyemai Kepekaan Sosial Remaja di Masa Pandemi Covid-19
     20. Maria Heni Krisnasari, Kisah Ibu Sepanjang Corona
     21. Hanif Nanda Zakaria, Cerita Ojek Online Saat Pandemi Corona dan Harapan Setelahnya
     22. Roso Titi Sarkoro, Balada Petani di Tengah Pandemi
     23. Nuri Widyaastuti V, Mimpi Buruk Pandemi COVID-19 Bagi Perempuan
     24. Misel, Menjadi Guru yang Produktif di Tengah Pandemi Covid-19
     25. Ardi Darmawan, Gegap Gempita Revolusi Pandemi
     26. Yusuf Maulana, Biblioklas, Pandemi, dan Kehangatan
     27. Dimas Huda Mahendra, Empat Prinsip Rekayasa Sabun Untuk Cuci Tangan
     28. Niken Suryatmini, Titipan Pesan Para Manusia Goa dan Dinasti Megalitikum
     29. Bambang Iswanto, Merindu Mbak Yanti di Tengah Pandemi
     30. Widi Kurniawan, Menatap Kegiatan Wisata Domestik Di Era New Normal
     31. Ridwan Hasyimi, Teater Masa Darurat
     32. Yogyantoro, Peran Digitalisasi Pendidikan 4.0 di Semua Lini dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
     33. Muhammad Ivan, Mengawal Mutu Pendidikan di Era Pandemi COVID-19
Refleksi kebangsaan
     34. Abdul Majid Hariadi, Saatnya menjadi bangsa yang tangguh
     35. Achmad Sunjayadi, Wisata imaji Chairil Anwar dalam ruang dan waktu
     36. Brina Wanda Pratiwi, Aku Berdaya
     37. Aditya Nirwana, Hibriditas Kebudayaan: ‘Soft Power’ Ekonomi Kreatif Indonesia Sekarang dan Di Masa yang Akan Datang
     38. Sergius Sutanto, Y.B. Mangunwijaya Menulis dengan Hati
     39. Asri Rakhmawati, Kolaborasi tak Boleh Mat
     40. Adistia Kartika Rini, Membangun Kesadaran Multikulturalisme dari Ruang Kelas
     41. Nur Hadi, Sanggupkah Fiksi Modern Menggantikan Fiksi Tradisional Kita?
     42. Jan Roi A Sinaga, Toleransi Adalah Kunci
     43. Udji Kayang Aditya Supriyanto, ‘Yang Tak Bisa Pulang’ Berlebaran di Tengah Pandemi
     44. Royyan Julian, Ziarah ke Masa Silam
     45. Wawan Eko Yulianto, Menuntaskan Ironi Ayam Mati di Lumbung
     46. Ade Cahyana, Reply 2020
     47. Novitalia Ablinda Sari, Indonesia Menyerah atau Berserah?
     48. Ni Ketut Ayu Sugiati, Perbedaan Yang Indah
     49. Alfriadi Samuel Sihombing, Jalan-jalan di rumah Saja, Bisa Apa?
     50. Putu Fahar Arcana, Semangkok Soto dan Pindang yang Hidup Berdampingan
Biodata Editor & Penulis