Tampilkan di aplikasi

Buku Pustaka Obor Indonesia hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Kawasan Industri Halal

Upaya Menuju Indonesia Pusat Produsen Halal Dunia

1 Pembaca
Rp 60.000 30%
Rp 42.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 126.000 13%
Rp 36.400 /orang
Rp 109.200

5 Pembaca
Rp 210.000 20%
Rp 33.600 /orang
Rp 168.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Kehadiran buku ini menjadi sangat tepat di tengah semakin pesatnya kegiatan transaksi ekonomi secara global, khususnya ekonomi syariah. Buku ini menarik. mengingat industri halal merupakan salah satu sektor utama yang didorong Presiden RI agar Indonesia menjadi Pusat Halal Dunia. Untuk itu diperlukan desain, strategi, dan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif agar dapat mendorong pembentukan dan pengembangan kawan industri halal dalam memenuhi kebutuhan domestik dan menghadapi persaingan di pasar global.

Pemerintah juga turut mengembangkan produk dan jasa industri halal di tanah air untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Sebagaimana yang tercantum dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MESI) 2019-2024, untuk mengakselerasi pengembangan sektor riil ekonomi syariah atau industri halal,. perlu memperkuat seluruh rantai nilai industri halal (halal value chain) dari sektor hulu sampai hilir. Hal ini dilakukan antara lain dengan pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) dan halal hub di berbagai daerah sesuai keunggulan komparatif masing-masing daerah unggulan.

Bahasan dalam buku ini memiliki alur cukup menarik, mulai dari pertumbuhan kawasan industri Indonesia, pembentukan kawasan industri halal Indonesia serta studi kasus kawasan industri halal di Malaysia. Buku ini juga membahas mengenai bagaimana peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam membangun kawasan industri halal. Lebih lanjut, buku ini juga memaparkan bagaimana strategi untuk mewujudkan kawasan industri halal.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Nidya Waras Sayekti, S.E.,MM / Dr. Ariesy Tri Mauleny, S.Si., M.E / Lisnawati, S.S.i.,M.S.E / Izzaty, ST.,M.E.
Editor: Prof. Carunia Mulya Firdausy, MADE, Ph. D., APU

Penerbit: Pustaka Obor Indonesia
ISBN: 9786233211239
Terbit: April 2022 , 80 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Kehadiran buku ini menjadi sangat tepat di tengah semakin pesatnya kegiatan transaksi ekonomi secara global, khususnya ekonomi syariah. Buku ini menarik. mengingat industri halal merupakan salah satu sektor utama yang didorong Presiden RI agar Indonesia menjadi Pusat Halal Dunia. Untuk itu diperlukan desain, strategi, dan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif agar dapat mendorong pembentukan dan pengembangan kawan industri halal dalam memenuhi kebutuhan domestik dan menghadapi persaingan di pasar global.

Pemerintah juga turut mengembangkan produk dan jasa industri halal di tanah air untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Sebagaimana yang tercantum dalam Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MESI) 2019-2024, untuk mengakselerasi pengembangan sektor riil ekonomi syariah atau industri halal,. perlu memperkuat seluruh rantai nilai industri halal (halal value chain) dari sektor hulu sampai hilir. Hal ini dilakukan antara lain dengan pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) dan halal hub di berbagai daerah sesuai keunggulan komparatif masing-masing daerah unggulan.

Bahasan dalam buku ini memiliki alur cukup menarik, mulai dari pertumbuhan kawasan industri Indonesia, pembentukan kawasan industri halal Indonesia serta studi kasus kawasan industri halal di Malaysia. Buku ini juga membahas mengenai bagaimana peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam membangun kawasan industri halal. Lebih lanjut, buku ini juga memaparkan bagaimana strategi untuk mewujudkan kawasan industri halal.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Industri Halal telah menjadi tren dalam dunia bisnis internasional saat ini. Data Dinar Standard tahun 2019 mencatat jual beli produk halal mencapai USD254 miliar. Dengan nilai transaksi ini mendongkrak perekonomian 1-3 persen Gross Domestic Product (GDP) pada negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). Selain itu, data dari Global Islamic Economy Report (GIER) 2019/2020, besaran pengeluaran makanan dan gaya hidup halal umat Islam di dunia mencapai USD2,2 triliun pada 2018 dan diperkirakan akan terus tumbuh mencapai USD3,2 triliun di tahun 2024.

Berdasarkan GIER 2020/2021, Indonesia berhasil naik ke peringkat ke-4 pada tahun 2020, dibandingkan tahun 2019 yang berada di posisi ke-5 dan tahun 2018 di peringkat ke-10. Hal ini dapat dimaknai, ekosistem ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mulai kuat. Sehingga visi Indonesia untuk menjadi pusat halal dunia tidaklah mustahil untuk diwujudkan dengan kerja keras seluruh para pemangku kepentingan. Merujuk data perdagangan internasional negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ke negara-negara OKI pada tahun 2019, hanya Indonesia yang mengalami positif neraca perdagangan senilai USD2,068 miliar. Sedangkan dilihat dari nilai ekspor, Indonesia menempati urutan ke-4 dengan capaian sebesar USD21,588 miliar.

Industri halal bukan hanya soal makanan, tetapi juga pariwisata dan budaya, kosmetik, kesehatan, fashion, pendidikan, dan keuangan yang terangkum dalam halal life style. Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Sebenarnya industri halal telah masuk ke Indonesia sejak tahun 1900-an melalui sektor jasa keuangan. Pada tahun 1991, berdiri Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Kini, Indonesia telah menduduki peringkat pertama dalam pengembangan keuangan syariah menurut laporan Global Islamic Finance Report (GIFR) 2019.

Di bidang pariwisata, Indonesia ditetapkan sebagai destinasi wisata halal (halal tourism) terbaik dunia bersama Malaysia menurut standar Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019 mengungguli 130 destinasi dari seluruh dunia. Nilai perdagangan industri halal Indonesia telah mencapai USD3 miliar dan trennya terus meningkat. Tumbuhnya ekonomi syariah ke depan tak lepas dari catatan pertumbuhan ekonomi syariah yang tinggi di tahun 2019 yaitu sebesar 5,72 persen di atas Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional tahun yang sama sebesar 5,02 persen.

Dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, pemerintah telah membuat Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MESI) tahun 2019-2024. Industri halal menjadi arus baru dalam pembangunan ekonomi di tanah air. Salah satu upaya besar yang dilakukan pemerintah di bidang keuangan syariah yaitu melakukan penggabungan 3 bank syariah (Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah) menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) pada 1 Februari 2021. Ketiga bank syariah tersebut merupakan anak usaha dari anggota himpunan bank negara yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia. Keberadaan BSI diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi syariah sehingga menghantarkan Indonesia ke pasar halal global.

Penulis

Nidya Waras Sayekti, S.E.,MM - Menyelesaikan pendidikan D3 di Politeknik Universitas Indonesia Jurusan Perbankan, S1 dan S2 di Universitas Mercu Buana. Penulis mulai berkarir sebagai Peneliti Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik pada Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI sejak tahun 2010 hingga sekarang. Penulis aktif melakukan berbagai penelitian dan memberikan pendampingan pada Alat Kelengkapan Dewan sesuai bidang kepakaran. Penulis telah menghasilkan beberapa karya ilmiah yang dimuat dalam bentuk Info Singkat, Jurnal, dan Bagian Buku, antara lain: Transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pada Era Pandemi Covid-19 (Info Singkat, 2021), Strategi Pengembangan Pariwisata Halal di Indonesia (Jurnal Kajian, 2019), serta Upaya Pengembangan Logistik Halal di Indonesia (Bagian Buku, 2020).
Dr. Ariesy Tri Mauleny, S.Si., M.E - Menyelesaikan Program Doktor Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) (2019), Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, kekhususan Keuangan Pusat dan Daerah, FEB UI (2007) dan Sarjana Sains di FMIPA UI (1997).
Lisnawati, S.S.i.,M.S.E - Menempuh studi S-1 pada jurusan Matematika – Fakultas MIPA, Universitas Indonesia pada tahun 2000 dengan kekhususan matematika terapan. Kemudian melanjutkan pendidikan Pascasarjana pada Jurusan Ilmu Ekonomi – Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 2005. Bekerja di Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI mulai tahun 2009 sebagai Peneliti Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik dengan kepakaran Ekonomi Kebijakan. Penulis aktif melakukan berbagai penelitian dan memberikan pendampingan pada Alat Kelengkapan Dewan sesuai bidang kepakaran, yaitu RUU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (2021) dan RUU Perdagangan, Penulis juga telah menghasilkan beberapa karya ilmiah yang dimuat dalam bentuk Info Singkat, Jurnal, dan Bagian Buku, antara lain: Skema Penyelamatan BUMN pada Masa Pandemi Covid-19 (2021), Kondisi Sektor Logistik dalam Pandemi Covid-19 di Indonesia: Suatu Tinjauan (2020).
Izzaty, ST.,M.E. - Menyelesaikan studi S1 pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Andalas (2000) dan pendidikan Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (2009). Bekerja sebagai Peneliti Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik pada Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI mulai tahun 2009. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah ditulis antara lain Kebijakan Feed-in Tariff di Indonesia : Studi Kasus Energi Panas Bumi dan Energi Surya, Kebijakan Penetapan Upah Minimum di Indonesia, Kebijakan Pengembangan Produksi Garam Nasional, dan Pengembangan Wilayah Pesisir : Kinerja dan Prospek Pengelolaan Pesisir Terpadu.

Editor

Prof. Carunia Mulya Firdausy, MADE, Ph. D., APU - Profesor Riset Bidang Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) dan Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Tarumanagara (UNTAR). Gelar Sarjana diperoleh dari Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1981. Kemudian melanjutkan ke jenjang Master Degree di bidang Agricultural Development Economics (MADE) dari Australian National University, Canberra, Australia pada tahun 1986. Kemudian meraih Ph.D bidang Ilmu Ekonomi dari University of Queensland, St. Lucia, Brisbane-Australia pada tahun 1992.

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Ucapan Terima Kasih
Bab I Pendahuluan
Bab II Kawasan Industri Indonesia
     A. Klasifikasi Industri dan Kawasan Industri
     B. Pertumbuhan Kawasan Industri di Indonesia
Bab III Kawasan Industri Halal
     A. Produk Halal dan Industri Halal
     B. Klaster Industri Halal
     C. Kawasan Industri Halal dan Perkembangannya
     D. Perkembangan Kawasan Industri Halal yang Telah Dibangun
     E. Rencana Pembentukan Kawasan Industri Halal di Provinsi Jawa Barat
     F. Perkembangan Kawasan Industri Halal di
Bab IV Peluang dan Tantangan Industri Halal dan Kawasan
     A. Peluang dan Tantangan Industri Halal
     B. Peluang dan Tantangan Kawasan Industri Halal
Bab V Strategi Pengembangan Industri Halal dan Kawasan
     A. Strategi Pengembangan Industri Halal
     B. Strategi Pengembangan Kawasan Industri Halal
Bab VI Penutup
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis
Tentang Editor