Ikhtisar
Allah SWT menciptakan manusia dengan struktur yang sempurna, tidak hanya yang bersifat fisik namun juga kejiwaan. Tawa dan tangis merupakan salah satu bentuk ekspresi kejiwaan manusia dalam merespon dan merefleksi segala yang tertangkap oleh indera. Tawa dan tangis merupakan anugerah alamiah yang berperan penting menciptakan keseimbangan mental bagi manusia dalam menjalani berbagai fragmen kehidupan yang penuh warna. Dalam ranah agama, tawa dan tangis menjadi bagian dari perilaku manusiawi yang dalam batas-batas tertentu bisa bernilai ibadah.
Buku ini mencoba merangkum bagaimana kedudukan, karakter, dan keutamaan tawa dan tangis dalam Islam. Buku ini memberi sekelumit bayangan tentang bagaimana para Nabi dan al-Salaf al-Sholih bercanda, tersenyum dan tertawa; bagaimana mereka menangis saat mendengar atau melantunkan ayat suci Al-Qur'an, menangis saat mengingat dosa dan kematian, menangis saat membayangkan azab dan hari pembalasan. Buku ini akan menyadarkan kita bahwa dibalik tawa dan tangis seorang hamba terpendam mutiara hikmah, keluhuran budi dan kedalaman iman dan takwa.
Pendahuluan / Prolog
Sekapur Sirih
Segala puji hanya bagi Allah SWT. Salawat dan salam semoga terlimpah atas Nabi SAW yang tak datang lagi utusan sepeninggalnya. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah rasul-Nya. Wa ba’du. Buku ini berisi rangkuman informasi perihal tawa dan tangis Rasul SAW, para sahabatnya, dan orang-orang saleh dalam beragam situasi.
Bab kedua dari buku ini mencakup berita-berita tentang tawa Nabi SAW dan orang-orang saleh, serta tangis beliau saat al-Qur’an dilantunkan dan siksa neraka diuraikan. Beliau menangis karena iba atas umatnya. Bagaimana malaikat juga menangis? Selain itu, berisi pula tangis orang-orang saleh kala membaca dan mendengar al-Qur’an yang mengupas tentang azab neraka, ancaman dan wejangan.
Bab tersebut juga mengisahkan bagaimana tangis ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, rasa takut (khasyah)-nya kepada Allah, dan ketakwaannya. Juga, menceritakan konsistensi, keadilan dan kebersihannya dari penggunaan harta publik (negara), serta perilaku asketik (zuhud)-nya saat mengemban amanah pemerintahan.
Dipaparkan pula kesalehan personal Umar yang banyak bangun malam dan berpuasa, serta kepekaan batinnya ketika membaca dan mendengar ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara tentang petuah dan peringatan.
Sungguh, Umar bin Abdul Aziz dalam menjalankan ketaatan kepada Rabb-nya sama sekali tak menggubris cemooh dan celaan orang. Dia melihat dalam sebuah mimpi indah, dirinya tergabung dalam rombongan Nabi SAW dan dua sahabat karibnya, Abu Bakar dan Umar bin Khatthab RA. Dan masih banyak lagi informasi dan berita lain seputar tangis, ancaman, dan peringatan.
Paparan tentang tawa dan tangis Nabi SAW, para sahabat, dan orang-orang saleh dalam buku ini akan menjadi pelajaran dan pendidikan berharga, utamanya bagi generasi muda dan orang-orang yang bernurani peka dan jernih.
Semoga Allah SWT mendatangkan manfaat kepada kita lewat buku ini. Dan, Dia menganugerahkan kepatuhan dan ketaatan, serta menjadikan kita termasuk kaum yang bertakwa. Akhirnya kita panjatkan, “alhamdulillahi Robbil ‘aalamiin… Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
Bakr Muhammad Ibrahim
Daftar Isi
Cover
Sekapur Sirih
Daftar Isi
Tawa dan Canda dalam Islam
Karakteristik Tawa Nabi SAW
Pengadilan Domba
Bantalmu Sungguh Lebar
Ummu Sulaim Menghunus Pisau
Penunggang Kendaraan
Apa yang Membinasakanmu?
Kami Tenggelam, Wahai Rasulullah!
Tidakkah Cukup Kejorokan Ini, Wahai Abu Bakr?
Apa yang Kau Ketahui tentang Mantera?
Di Kedua Matanya Ada Warna Putih
Nabi SAW Tertawa dalam Mimpinya
Pendeta Yahudi
Benarkah Kau Shalat dalam Keadaan Junub?
Dia Hanya Mengingatkan Hal yang Benar!
Apakah Kau Percaya Padaku?
Doa Orang Baduwi
Baduwi yang Kurang Ajar
Tidakkah Kalian Bertanya, Mengapa Aku Tertawa?
Dengan Sisi yang Lain
Kita Akan Pulang Besok
Kaum Wanita Ketakutan
Pergilah, Wahai Buyung!
Aku Menuntut Qisas, Wahai Rasulullah!
Apa yang Dilakukan Burung Pipit?
Cekcok dan Damai
An-Nu’aiman dan Onta Orang Baduwi
Nabi SAW Tertawa Setahun
Keutamaan Menangis dalam Al-Qur'an
Hikayat Tangisan Orang-orang Saleh Karena Takut kepada Allah
Tangisan Nabi SAW dalam Shalat
Rasul SAW Menangis saat Al-Qur’an Dibaca
Tangisan Nabi SAW tatkala Ingat Neraka
Tangisan Nabi SAW ketika Berpisah dengan Orang-orang Tercinta
Tangisan Nabi SAW Sebab Prihatin atas Umatnya
Tangisan Nabi SAW Karena Merendahkan Diri di Hadapan Allah
Tangisan Nabi SAW Karena Iba dengan Kondisi Para Sahabatnya
Tangisan Malaikat
Tangisan Adam AS
Tangisan Dawud AS
Tangisan Yahya AS
Tangisan ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz
Nasehat Berurai Air Mata
Dunia adalah Racun yang Memabukkan
Jadilah Saudara bagi Sesama Muslim
Waspadalah akan Bencana yang Mengerikan
Zuhud adalah Modal Perdamaian
Menuju Surga atau Neraka Harus Melintasi Rintangan
Manfaatkanlah kehidupan dunia demi kehidupan akhirat
Anggaplah Kau Berada di Akhirat
Halalkan yang Halal, Haramkan yang Haram
Segala Sesuatu Tidak Ada yang Abadi
Jadilah Seperti Orang Berobat Yang Sabar
Bukalah Pintu dan Hilangkanlah Penghalang
Yakinlah Kematian Sudah Dekat
Kewajiban Pemimpin
Kondisi Arab Sebelum dan Sesudah Islam
Jangan Pernah Terlena oleh Pujian
Ketidaksukaan Umat Islam Terhadap Umar
Takutlah Kepada Allah
Satu Keburukan Dapat Melupakan Semua Kebaikan
Diamnya Orang Alim karena Takut Salah, Diamnya Orang bodoh Karena kebodohannya
Nasehat Seseorang Pada Umar
Perhatikan Air Mata Yang Mengalir di Pipimu
Berpeganglah pada Petunjuk Ulama’
Berikanlah Kepada yang Berhak
Menangis dalam Mimpi
Menangis Setiap Mengingat Kematian
Dunia Pasti Musnah
Khutbah Terakhir Umar Bin Abdul Aziz
Ratap Kesedihan Umar bin Abdul Aziz
Ratapan Umar terhadap Umatnya
Hilangnya Senyuman Sebelum Meninggal
Orang yang Paling Sering Menangis
Nasehat telah Kusampaikan, Ikuti atau Abaikan
Ratap Tangis Fatimah binti Abdul Malik
Kebaikanku Hanya Cukup untuk Hari Ini
Doakan aku mati
Kisah Orang-orang yang Menangis
Tangisan Abu Sulaiman