Allah menyebut pernikahan sebagai  mitsaqan ghalidza, yakni perjanjian yang kuat, agung serius dan diniatkan untuk permanen selamanya. Seperti tali pati atau simpul mati. Yakni dua tali yang disambung dan diikat dengan cara yang permanen.

Ketika masing-masing ditarik, maka akan semakin kuat dan kencang ikatan tersebut. Cara mengikat seperti ini diterapkan untuk menyambung dua tali secara  permanen. Berbeda dengan simpul atau tali wangsul. Yakni cara mengikat dua tali yang dimaksudkan untuk bersifat sementara, sehingga jika salah satu tali ditarik maka dengan mudah ikatan itu akan lepas.

Ikatan yang terjadi dalam pernikahan, selayak  simpul mati yang diniatkan untuk selamanya bersatu, bahkan tak sebatas di dunia namun juga di akhirat.

Sebagai sebuah ikatan yang kuat dan bertujuan permanen, maka Islam telah memberikan arahan agar ikatan pernikahan itu kuat tak mudah terucap kata pisah. Apa saja petunjuk islam untuk menguatkannya? Simak selengkapnya di edisi ini!