Tampilkan di aplikasi

Buku Ruang Karya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Sistem Pendukung Keputusan

1 Pembaca
Rp 60.000 42%
Rp 35.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 105.000 13%
Rp 30.333 /orang
Rp 91.000

5 Pembaca
Rp 175.000 20%
Rp 28.000 /orang
Rp 140.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah kelas khusus dari sistem informasi terkomputerisasi yang memiliki peran penting dalam mendukung pengambilan keputusan di berbagai sektor, seperti pertanian, bioteknologi, keuangan, perbankan, manufaktur, kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan. Dalam era informasi yang didominasi oleh internet dan sumber-sumber data yang beragam, SPK menjadi semakin penting dalam membantu individu dan organisasi mengatasi tugas-tugas pengambilan keputusan yang kompleks.

Konsep SPK telah berkembang dari dua bidang penelitian utama.

Pertama, studi teoritis tentang pengambilan keputusan organisasi yang dimulai pada akhir 1950-an dan awal 1960-an di Institut Teknologi Carnegie. Kedua, pengembangan teknis sistem komputer interaktif, terutama di Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1960-an.

Namun, perkembangan teknologi digital dan pemrosesan informasi telah membawa perubahan besar dalam evolusi SPK, menghasilkan sistem pendukung keputusan cerdas yang lebih canggih

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Fauzi Yusa Rahman / Agus Setiawan
Editor: Muhammad Haitami Aqli

Penerbit: Ruang Karya
ISBN: 9786233536196
Terbit: Januari 2024 , 206 Halaman










Ikhtisar

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah kelas khusus dari sistem informasi terkomputerisasi yang memiliki peran penting dalam mendukung pengambilan keputusan di berbagai sektor, seperti pertanian, bioteknologi, keuangan, perbankan, manufaktur, kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan. Dalam era informasi yang didominasi oleh internet dan sumber-sumber data yang beragam, SPK menjadi semakin penting dalam membantu individu dan organisasi mengatasi tugas-tugas pengambilan keputusan yang kompleks.

Konsep SPK telah berkembang dari dua bidang penelitian utama.

Pertama, studi teoritis tentang pengambilan keputusan organisasi yang dimulai pada akhir 1950-an dan awal 1960-an di Institut Teknologi Carnegie. Kedua, pengembangan teknis sistem komputer interaktif, terutama di Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1960-an.

Namun, perkembangan teknologi digital dan pemrosesan informasi telah membawa perubahan besar dalam evolusi SPK, menghasilkan sistem pendukung keputusan cerdas yang lebih canggih

Ulasan Editorial

Sejak awal 1970-an, berbagai teknik baru seperti gudang data, OLAP (Online Analytical Processing), penambangan data, dan teknologi web telah diintegrasikan dalam desain dan pengembangan SPK. Pada awalnya, spreadsheet digital juga digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan pada tahun 1970-an. Kemudian, pada tahun 1980-an, model optimasi dari riset operasi dan riset ilmu manajemen diterapkan dalam merancang SPK. Dan pada tahun 1990-an, teknik dari kecerdasan buatan dan statistik semakin meningkatkan kemampuan SPK.

Untuk menjadi sistem pendukung keputusan yang sukses, terdapat enam atribut karakteristik tingkat tinggi yang harus dimiliki: 1. Interaktivitas: SPK harus mampu berinteraksi dengan pengguna manusia serta database lain dengan baik. Ini memungkinkan kolaborasi dan komunikasi efektif antara sistem dan pengguna.

2. Deteksi Peristiwa dan Perubahan: SPK harus mampu memantau dan mengenali perubahan serta peristiwa penting dalam lingkungan yang relevan. Ini membantu pengambil keputusan untuk tetap terinformasi.

3. Bantuan Representasi: SPK harus dapat merepresentasikan informasi secara efektif dengan fokus pada kebutuhan manusia. Ini termasuk visualisasi data dan komunikasi yang mudah dipahami.

4. Deteksi dan Pemulihan Kesalahan: SPK harus dapat mendeteksi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh pengguna dan memiliki3 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN kemampuan untuk memulihkannya. Selain itu, sistem harus memahami batasannya sendiri.

5. Informasi dari Data: SPK harus menggunakan teknik cerdas untuk mengekstrak informasi berharga dari volume besar data dan mengatasi masalah seperti outlier dan ambiguitas dalam sumber data.

6. Kemampuan Prediktif: SPK harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi efek perubahan dan memprediksi dampaknya pada kinerja masa depan, baik dalam jangka pendek (prediksi taktis) maupun jangka panjang (prediksi strategis)

Pendahuluan / Prolog

Pengantar
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah kelas khusus dari sistem informasi terkomputerisasi yang memiliki peran penting dalam mendukung pengambilan keputusan di berbagai sektor, seperti pertanian, bioteknologi, keuangan, perbankan, manufaktur, kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan. Dalam era informasi yang didominasi oleh internet dan sumber-sumber data yang beragam, SPK menjadi semakin penting dalam membantu individu dan organisasi mengatasi tugas-tugas pengambilan keputusan yang kompleks.

Konsep SPK telah berkembang dari dua bidang penelitian utama.

Pertama, studi teoritis tentang pengambilan keputusan organisasi yang dimulai pada akhir 1950-an dan awal 1960-an di Institut Teknologi Carnegie. Kedua, pengembangan teknis sistem komputer interaktif, terutama di Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1960-an.

Namun, perkembangan teknologi digital dan pemrosesan informasi telah membawa perubahan besar dalam evolusi SPK, menghasilkan sistem pendukung keputusan cerdas yang lebih canggih

Daftar Isi

Cover Depan
Daftar Isi
Bab I Pengertian dan Konsep Dasar SPK
     1.1 Definisi SPK
     1.2 Karakteristik SPK
     1.3 Komponen-Komponen Utama SPK
     1.4 Jenis-Jenis SPK
Bab II Metodologi dalam Membangun SPK
     2.2 Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Pengambilan Keputusan
     2.1 Tahapan Pengembangan SPK
     2.3 Pengumpulan Dan Pengolahan Data
     2.4 Pemilihan Metode Dan Algoritma SPK
     2.5 Evaluasi Dan Validasi SPK
Bab III Teknik dan Metode dalam SPK
     3.1 Metode Weighted Sum Model (WSM)
     3.3 Metode Technique For Order Of Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS)
     3.2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
     3.4 Metode Simple Additive Weighting (SAW)
     3.5 Metode SMART
     3.6 Metode ELECTRE
     3.7 Metode PROMETHEE
Bab IV Implementasi SPK dalam Berbagai Bidang
     4.1 SPK Dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
     4.2 SPK Dalam Pengambilan Keputusan Investasi
     4.3 SPK Dalam Pengambilan Keputusan Sumber Daya Manusia
     4.4 SPK Dalam Pengambilan Keputusan Teknologi Informasi
     4.5 Contoh Kasus Implementasi SPK
Bab V Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan SPK
     5.1 Tantangan Dalam Pengembangan SPK
     5.2 Peluang Pengembangan SPK Di Masa Depan
     5.3 Perkembangan Terkini Dalam SPK
Daftar Pustaka
Tentang Penulis

Kutipan

Bab 1
Sejak awal 1970-an, berbagai teknik baru seperti gudang data, OLAP (Online Analytical Processing), penambangan data, dan teknologi web telah diintegrasikan dalam desain dan pengembangan SPK. Pada awalnya, spreadsheet digital juga digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan pada tahun 1970-an. Kemudian, pada tahun 1980-an, model optimasi dari riset operasi dan riset ilmu manajemen diterapkan dalam merancang SPK. Dan pada tahun 1990-an, teknik dari kecerdasan buatan dan statistik semakin meningkatkan kemampuan SPK.

Untuk menjadi sistem pendukung keputusan yang sukses, terdapat enam atribut karakteristik tingkat tinggi yang harus dimiliki: 1. Interaktivitas: SPK harus mampu berinteraksi dengan pengguna manusia serta database lain dengan baik. Ini memungkinkan kolaborasi dan komunikasi efektif antara sistem dan pengguna.

2. Deteksi Peristiwa dan Perubahan: SPK harus mampu memantau dan mengenali perubahan serta peristiwa penting dalam lingkungan yang relevan. Ini membantu pengambil keputusan untuk tetap terinformasi.

3. Bantuan Representasi: SPK harus dapat merepresentasikan informasi secara efektif dengan fokus pada kebutuhan manusia. Ini termasuk visualisasi data dan komunikasi yang mudah dipahami.

4. Deteksi dan Pemulihan Kesalahan: SPK harus dapat mendeteksi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh pengguna dan memiliki3 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN kemampuan untuk memulihkannya. Selain itu, sistem harus memahami batasannya sendiri.

5. Informasi dari Data: SPK harus menggunakan teknik cerdas untuk mengekstrak informasi berharga dari volume besar data dan mengatasi masalah seperti outlier dan ambiguitas dalam sumber data.

6. Kemampuan Prediktif: SPK harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi efek perubahan dan memprediksi dampaknya pada kinerja masa depan, baik dalam jangka pendek (prediksi taktis) maupun jangka panjang (prediksi strategis)