Ikhtisar
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah kelas khusus dari sistem informasi terkomputerisasi yang memiliki peran penting dalam mendukung pengambilan keputusan di berbagai sektor, seperti pertanian, bioteknologi, keuangan, perbankan, manufaktur, kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan. Dalam era informasi yang didominasi oleh internet dan sumber-sumber data yang beragam, SPK menjadi semakin penting dalam membantu individu dan organisasi mengatasi tugas-tugas pengambilan keputusan yang kompleks.
Konsep SPK telah berkembang dari dua bidang penelitian utama.
Pertama, studi teoritis tentang pengambilan keputusan organisasi yang dimulai pada akhir 1950-an dan awal 1960-an di Institut Teknologi Carnegie. Kedua, pengembangan teknis sistem komputer interaktif, terutama di Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1960-an.
Namun, perkembangan teknologi digital dan pemrosesan informasi telah membawa perubahan besar dalam evolusi SPK, menghasilkan sistem pendukung keputusan cerdas yang lebih canggih
Ulasan Editorial
Sejak awal 1970-an, berbagai teknik baru seperti gudang data, OLAP (Online Analytical Processing), penambangan data, dan teknologi web telah diintegrasikan dalam desain dan pengembangan SPK. Pada awalnya, spreadsheet digital juga digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan pada tahun 1970-an. Kemudian, pada tahun 1980-an, model optimasi dari riset operasi dan riset ilmu manajemen diterapkan dalam merancang SPK. Dan pada tahun 1990-an, teknik dari kecerdasan buatan dan statistik semakin meningkatkan kemampuan SPK.
Untuk menjadi sistem pendukung keputusan yang sukses, terdapat enam atribut karakteristik tingkat tinggi yang harus dimiliki: 1. Interaktivitas: SPK harus mampu berinteraksi dengan pengguna manusia serta database lain dengan baik. Ini memungkinkan kolaborasi dan komunikasi efektif antara sistem dan pengguna.
2. Deteksi Peristiwa dan Perubahan: SPK harus mampu memantau dan mengenali perubahan serta peristiwa penting dalam lingkungan yang relevan. Ini membantu pengambil keputusan untuk tetap terinformasi.
3. Bantuan Representasi: SPK harus dapat merepresentasikan informasi secara efektif dengan fokus pada kebutuhan manusia. Ini termasuk visualisasi data dan komunikasi yang mudah dipahami.
4. Deteksi dan Pemulihan Kesalahan: SPK harus dapat mendeteksi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh pengguna dan memiliki3 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN kemampuan untuk memulihkannya. Selain itu, sistem harus memahami batasannya sendiri.
5. Informasi dari Data: SPK harus menggunakan teknik cerdas untuk mengekstrak informasi berharga dari volume besar data dan mengatasi masalah seperti outlier dan ambiguitas dalam sumber data.
6. Kemampuan Prediktif: SPK harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi efek perubahan dan memprediksi dampaknya pada kinerja masa depan, baik dalam jangka pendek (prediksi taktis) maupun jangka panjang (prediksi strategis)
Pendahuluan / Prolog
Pengantar
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sebuah kelas khusus dari sistem informasi terkomputerisasi yang memiliki peran penting dalam mendukung pengambilan keputusan di berbagai sektor, seperti pertanian, bioteknologi, keuangan, perbankan, manufaktur, kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan. Dalam era informasi yang didominasi oleh internet dan sumber-sumber data yang beragam, SPK menjadi semakin penting dalam membantu individu dan organisasi mengatasi tugas-tugas pengambilan keputusan yang kompleks.
Konsep SPK telah berkembang dari dua bidang penelitian utama.
Pertama, studi teoritis tentang pengambilan keputusan organisasi yang dimulai pada akhir 1950-an dan awal 1960-an di Institut Teknologi Carnegie. Kedua, pengembangan teknis sistem komputer interaktif, terutama di Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1960-an.
Namun, perkembangan teknologi digital dan pemrosesan informasi telah membawa perubahan besar dalam evolusi SPK, menghasilkan sistem pendukung keputusan cerdas yang lebih canggih
Daftar Isi
Cover Depan
Daftar Isi
Bab I Pengertian dan Konsep Dasar SPK
1.1 Definisi SPK
1.2 Karakteristik SPK
1.3 Komponen-Komponen Utama SPK
1.4 Jenis-Jenis SPK
Bab II Metodologi dalam Membangun SPK
2.2 Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Pengambilan Keputusan
2.1 Tahapan Pengembangan SPK
2.3 Pengumpulan Dan Pengolahan Data
2.4 Pemilihan Metode Dan Algoritma SPK
2.5 Evaluasi Dan Validasi SPK
Bab III Teknik dan Metode dalam SPK
3.1 Metode Weighted Sum Model (WSM)
3.3 Metode Technique For Order Of Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS)
3.2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
3.4 Metode Simple Additive Weighting (SAW)
3.5 Metode SMART
3.6 Metode ELECTRE
3.7 Metode PROMETHEE
Bab IV Implementasi SPK dalam Berbagai Bidang
4.1 SPK Dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
4.2 SPK Dalam Pengambilan Keputusan Investasi
4.3 SPK Dalam Pengambilan Keputusan Sumber Daya Manusia
4.4 SPK Dalam Pengambilan Keputusan Teknologi Informasi
4.5 Contoh Kasus Implementasi SPK
Bab V Tantangan dan Peluang dalam Pengembangan SPK
5.1 Tantangan Dalam Pengembangan SPK
5.2 Peluang Pengembangan SPK Di Masa Depan
5.3 Perkembangan Terkini Dalam SPK
Daftar Pustaka
Tentang Penulis
Kutipan
Bab 1
Sejak awal 1970-an, berbagai teknik baru seperti gudang data, OLAP (Online Analytical Processing), penambangan data, dan teknologi web telah diintegrasikan dalam desain dan pengembangan SPK. Pada awalnya, spreadsheet digital juga digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan pada tahun 1970-an. Kemudian, pada tahun 1980-an, model optimasi dari riset operasi dan riset ilmu manajemen diterapkan dalam merancang SPK. Dan pada tahun 1990-an, teknik dari kecerdasan buatan dan statistik semakin meningkatkan kemampuan SPK.
Untuk menjadi sistem pendukung keputusan yang sukses, terdapat enam atribut karakteristik tingkat tinggi yang harus dimiliki: 1. Interaktivitas: SPK harus mampu berinteraksi dengan pengguna manusia serta database lain dengan baik. Ini memungkinkan kolaborasi dan komunikasi efektif antara sistem dan pengguna.
2. Deteksi Peristiwa dan Perubahan: SPK harus mampu memantau dan mengenali perubahan serta peristiwa penting dalam lingkungan yang relevan. Ini membantu pengambil keputusan untuk tetap terinformasi.
3. Bantuan Representasi: SPK harus dapat merepresentasikan informasi secara efektif dengan fokus pada kebutuhan manusia. Ini termasuk visualisasi data dan komunikasi yang mudah dipahami.
4. Deteksi dan Pemulihan Kesalahan: SPK harus dapat mendeteksi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh pengguna dan memiliki3 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN kemampuan untuk memulihkannya. Selain itu, sistem harus memahami batasannya sendiri.
5. Informasi dari Data: SPK harus menggunakan teknik cerdas untuk mengekstrak informasi berharga dari volume besar data dan mengatasi masalah seperti outlier dan ambiguitas dalam sumber data.
6. Kemampuan Prediktif: SPK harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi efek perubahan dan memprediksi dampaknya pada kinerja masa depan, baik dalam jangka pendek (prediksi taktis) maupun jangka panjang (prediksi strategis)