Booming apartemen di kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya menjadikan hunian vertikal ini makin dilirik sebagai lahan investasi. Beberapa orang membeli apartemen, mendandaninya, lalu menyewakannya kepada orang lain. Salah satu yang melakukan hal ini adalah Chairul dan Enisma, pemilik apartemen di bilangan BSD ini. Apartemen yang terletak tak jauh dari kampus dan mal ini dibeli memang untuk disewakan kembali. Karenanya, Fadli dan Santy, sang anak yang juga menjadi desainer, merancang apartemen ini dengan konsep simpel dan dapat diterima segala kalangan.
Kesimpelan memang hal yang mutlak dilakukan pada sebuah apartemen sewaan. Pasalnya, jika desain terlalu rumit, perawatan yang harus dilakukan oleh pemilik Warna merah pada sofa menjadi aksen yang menghidupkan warna putih yang dominan. bisa membengkak, apalagi jika penyewanya bukan orang yang apik dalam merawat. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk mendandani interior juga menjadi mahal. Namun desain yang simpel bukan berarti tak indah. Estetika tetap diutamakan agar apartemen dapat menarik minat calon penyewa.
Di apartemen ini, estetika dihadirkan lewat permainanpermainan sederhana pada dinding dan cermin. Lihat saja headboard di belakang tempat tidur. Garis-garis vertikal hitam yang sebenarnya sangat simpel bisa membuat headboard ini tampak seperti pagar papan yang disusun vertikal. Cantik. Lalu tengoklah ke cermin yang ada pada panel TV di ruang keluarga. Di sini, cermin “dipecah” lalu dipasang dengan dinamis. Cara yang lagi-lagi sebenarnya tak terlalu rumit, namun bisa menambah estetika panel TV.
