Sukurlah sudah punya rumah, walau masih harus cicil KPR 8 tahun lagi hingga lunas,” ucap Ratih Fitriyani (36), karyawan swasta serta ibu seorang anak saat ditanya apakah sudah memiliki rumah dan cara pembayaran apa yang digunakan. Tak hanya Ratih, RUMAH mencoba bertanya ke beberapa orang yang telah dan belum memiliki rumah. Ternyata, hampir semua orang yang telah memiliki rumah menjawab bahwa mereka mengambil rumah dengan sistem KPR. Sementara, bagi yang belum memiliki rumah, sebagian besar dari mereka berencana untuk mengajukan KPR. ”Kalau nunggu uang terkumpul dahulu, kayaknya mustahil. Saya lebih memilih untuk ambil KPR. Enggak apa-apa deh, walau harus nyicil 15 tahun,” ucap Agus Kuncoro (28), pegawai swasta yang rencananya akan menikah di awal tahun 2017.
Tunai oKe, KPR Tak Masalah Eko Waluyo, Division Head Corporate Secretary Division Bank Tabungan Negara (BTN) mengungkapkan, kalau Anda memiliki idle dana menganggur (idle cash), rasio keuangan yang sehat, memiliki dana darurat dan fungsi proteksi, serta memiliki portfolio investasi di tempat lain, tidak ada salahnya membeli properti secara tunai. Apalagi, membeli tunai jauh lebih murah dibandingkan membeli secara KPR.
Di sisi lain, dengan tren harga properti yang selalu naik sekitar 10%—20% per tahun, keuntungan Anda akan lebih maksimal jika suatu saat ingin menjualnya. Bahkan, Anda tidak perlu dipusingkan dengan hal-hal teknis lainnya, karena Anda bisa langsung menjual rumah secepat mungkin. Selain itu, sistem pembayaran tunai membuat aliran dana menjadi lebih terprediksi karena pendapatan bersih tidak terpotong biaya cicilan. Namun, Eko Waluyo menjelaskan jika ternyata dana tunai tidak mencukupi, Anda boleh menggunakan fasilitas perbankan untuk mendapatkan rumah dengan cara KPR. Syaratnya, Anda harus mempunyai dana darurat dan proteksi dulu. Lalu, pastikan keputusan mencicil rumah ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan pengeluaran Anda per bulannya.
