Tampilkan di aplikasi

Pupuk slow release, cocok untuk Anda yang sibuk

Tabloid Rumah - Edisi 342
10 Mei 2016

Tabloid Rumah - Edisi 342

Pupuk ini hanya perlu ditaburkan setiap 3 bulan sekali. Sangat cocok bagi Anda, penyuka tanaman yang tak punya banyak waktu untuk merawatnya. / Foto : Arif Budiman

Rumah
Tumbuhan itu sama dengan manusia. Jika mendapat asupan tambahan yang tepat, ia akan tumbuh kuat, sehat, dan jarang sakit. Sebaliknya, kalau asupannya kurang, ia akan terlihat kuyu dan layu. Kalau asupan tambahan manusia adalah vitamin, asupan tambahan bagi tanaman adalah pupuk. Berbagai macam jenis pupuk tersedia di pasaran. Dilihat dari cara pupuk melepaskan unsur haranya ke dalam tanah, pupuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni pupuk fast release dan slow release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah, dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

Menurut Sutikno, pemilik nurseri Antika Anggrek, hasil dari pupuk ini akan cepat terlihat. Namun pupuk ini punya kelemahan yakni terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA, dan KCL. Dilepas Sedikit demi Sedikit Pupuk slow release melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit. Hal ini dapat terjadi karena unsur hara di dalam pupuk dilindungi oleh selaput polimer, selaput yang sejenis dengan bahan pembungkus kapsul. Selain itu, di dalam pupuk ini ditambahkan bahan kimia yang membuat unsur hara dalam pupuk akan lepas secara perlahan-lahan. “Memang hasilnya tidak secepat pupuk fast release. Namun, dengan lepasnya unsur hara secara berjangka ini, tanaman mendapat pupuk secukupnya sehingga akar tanaman tidak mudah membusuk,” ujar Sutikno menambahkan.

Pupuk slow release ini cocok untuk tanaman hias seperti aglaonema, anggrek, anthurium, euphorbia, dan mawar yang seringkali tidak tahan terhadap pupuk fast release. Cukup 3 Bulan Sekali Karena sifatnya yang melepaskan hara secara perlahan, pupuk ini cukup diberikan tiga bulan sekali. Sutikno mengatakan, umumnya pupuk yang berbentuk butiran ini diberikan sebanyak 7—12 butir, di atas media tanam. Pupuk akan “mencair” sedikit demi sedikit saat penyiraman tanaman.
Tabloid Rumah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI