Bila Anda pengguna aktif media sosial, biasanya apa yang Anda posting di akun Anda? Foto diri paling cantik/ ganteng, foto bersama teman-teman, desain kafe tempat Anda nongkrong, makanan resto yang Anda pesan, atau tempattempat eksotis saat traveling? Beberapa tahun belakangan ini, tidak cuma itu yang banyak di-posting orang. Melainkan juga spot-spot terbaik di rumah tinggalnya. Bahkan, bisa jadi setiap benda baru yang mengisi rumah perlu diabadikan di timeline Anda. Setiap perubahan tatanan di sudut-sudut rumah, perlu dibagikan kepada teman-teman Anda.
Bisa dibilang, sekarang hal itu merupakan hobi banyak orang. Positifnya, semakin banyak orang yang peduli dengan rumah tinggalnya. Entah jadi rajin merenovasi, sekadar memperbarui interiornya, atau sekadar menambah dekorasi agar terlihat lebih menarik.
Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai kita terjebak dalam kegembiraan di dunia media sosial. Demi ingin eksis dan tampak masa kini, rumah harus didesain seperti desain rumah-rumah yang ada di Instagram. Sofa, meja, karpet, sampai pilihan warna, semua mengikuti desain-desain yang membanjiri medsos.
Pertama, sekalipun ingin tampil trendi, tetap saja kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan kita sendiri—yang tentu berbeda dengan kebutuhan orang lain. Kedua, kalau kita cuma meniru desain yang bertebaran di medsos, kita akan kehilangan kekhasan diri kita sendiri. Lalu apa bedanya rumah kita dengan rumah orang lain yang memenuhi medsos itu? Di mana lagi kebanggaan kita bila ada ribuan orang yang memiliki rumah dengan desain sama seperti rumah kita? Tidak salah bila ingin menjadi trendi. Tapi trendi baru berarti bila memiliki soul. Maka masukkanlah soul kita ke dalam hunian kita.