Tampilkan di aplikasi

Properti di tahun 2016

Majalah Rumahku - Edisi 126
27 Januari 2017

Majalah Rumahku - Edisi 126

Jeli melihat ceruk pasar di tengah lesunya laju penjualan, pengembang fokus menggarap tipe rumah di harga Rp500 jutaan ke bawah. Konsumen masih ramai mencari rumah di harga ini.

Rumahku
Matahari di tahun 2016 akan segera tenggelam, dan akan terbit kembali di tahun 2017. Ada rasa galau di hati para pelaku bisnis properti, penjualan properti di tahun 2016 terasa jauh dari harapan. Ibarat pemain silat, seribu jurus sudah dikeluarkan agar penjualan properti sesuai target yang dicanangkan di awal tahun 2016. Realita pertumbuhan ekonomi tahun 2016 yang melambat pada akhirnya tidak bisa men-drive penjualan properti. Kalaupun ada kenaikan penjualan dari tahun 2015 ke 2016 dinilai tidak terlalu signifikan.

“Saya rasa semua pengembang mengalami hal yang sama, situasinya sulit. Kondisi di tahun 2016 hampir sama dengan tahun 2015. Salah satunya pengaruh situasi global,” ujar Fahrul Roji, Direktur Utama PT Kembar Intiland, selaku pengembang Twin’s City dan Pesona Intiland.

Hal yang sama disampaikan oleh Slamet Dwi Warno, General Manager Metland Cibitung. Menurutnya, kondisi ekonomi di tahun 2016 kurang baik, terutama di kuartal pertama dirasakan sulit. Sehingga produk properti kurang terserap. “Di kuartal pertama mulai dari Januari sampai April penjualan jauh dari ekspektasi, agak melemah,” ujar Slamet.

Di situasi serba sulit, ada beberapa pengembang yang jeli melihat ceruk pasar yang bisa dimasuki. Properti hunian tipe apa yang tetap dicari konsumen walaupun ekonomi belum membaik. Kejelian inilah yang akhirnya menolong pengembang mampu menjual produknya di tahun 2016. Walaupun misalnya, harus mengubah ukuran rumah, mengurangi luas tanah, sepanjang itu yang dicari konsumen, akan dilakukan oleh pengembang.
Majalah Rumahku di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI