The future living is all about technology. Kedepannya, teknologi akan makin mempengaruhi kehidupan manusia, termasuk dalam hal tempat tinggal. Dalam kurun lima hingga sepuluh tahun kedepan, orang akan makin banyak tinggal di apartemen. Mereka tidak punya pilihan karena lahan makin terbatas dan makin mahal. Demikian dikatakan oleh arsitek Cosmas Gozali saat menjelaskan konsep instalasi The future Living dalam acara Philips Lighting Week 2016 yang berlangsung di Senayan City Mall Jakarta.
Pilihan warna putih pada hampir keseluruhan elemen, bertujuan untuk merefleksikan kekuatan pencahayaan buatan. Sehingga tujuan untuk menciptakan suasana yang hangat dan romantis dapat tercapai. Penempatan furnitur atau elemen dekoratif lainnya sebagai aksen pun dapat lebih mudah menyatu, dengan latar belakang warna putihnya.
Desain furnitur dengan bentuk-bentuk asimetris dan organik, terlihat lembut dan jauh dari kesan kaku. Padu padan warna merah, hitam, putih dan cokelat, menjadi aksen menarik berlatar dinding putih. Furniture tidak hanya mengedepankan estetika, namun juga tetap fungsional. Beberapa ambalan atau rak gantung terlihat cantik namun tetap dapat difungsikan.
Warna-warna pop art dan warna neon menjadi pilihan warna yang mengusung konsep futuristik.
Meja pantry menggunakan material dan palon yang mirip dengan batu onix namun mampu memancarkan cahaya.
Ruangan berbentuk bulat, tidak selalu diikuti dengan meja makan berbentuk bulat pula. Menggunakan meja makan bentuk kotak yang disandingkan dengan karpet bulat, lampu gantung bulat, membuat ruangan terlihat lebih “hidup”.
Area makan ini menampilkan ambience yang berbeda dengan menggunakan teknologi pencahayaan buatan. Saat menginginkan suasana hangat, dipilih warna lampu mengarah ke kuning. Sebaliknya, jika ingin suasana lain yang lebih cool, digunakan warna putih kebiruan.
