Tampilkan di aplikasi

Ternyata cara mengambil tumpeng itu dikeruk, bukan dipotong

Tabloid Saji - Edisi 444
6 Agustus 2019

Tabloid Saji - Edisi 444

Tradisi keruk tumpeng

Saji
Tradisi keruk tumpeng. Dengan begitu kaya dan dalamnya falsafah tumpeng, tak heran bila tumpeng kerap disajikan pada momen-momen istimewa di dalam kehidupan manusia. Seperti perayaan bertambahnya usia, kelahiran seorang anak, kenaikan jabatan, peresmian suatu bangunan, serta berbagai acara pesta atau yang bersifat syukuran lain. “Jadi, tumpeng sebagai hidangan istimewa bagi orang Indonesia, menyimbolkan komunikasi spiritual masyarakatnya, terutama di dalam budaya Jawa, kepada Sang Pencipta.

Nah, jika tradisi tumpeng dilakukan dengan cara dipotong, artinya sama dengan seakanakan memotong hubungan kita dengan Sang Pencipta,” ujar Chef Putri Habibie, Youth President Indonesia Gastronomy Association (IGA), pada acara Afternoon Tea & Halal Bi Halal bersama IGA di Izzara Apartment Project, Jl.TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (27/7) puku 14.30-17.00 WIB.

Putri juga memaparkan, bagian puncak tumpeng biasanya ditutup daun pisang, yang memiliki perlambang sebagai tempat bersemayamnya Sang Pencipta. Sehingga, sebelum tumpeng disantap, terdapat tata cara mengambilnya.

Tumpeng tidak dipotong melintang dan daun pisang pada pucuknya tidak dilepas. “ Tumpeng hanya boleh dikeruk, mulai dari bagian sisi samping bawah hingga bagian pucuknya terjatuh,” ujar Putri. Selanjutnya, bagian pucuk tumpeng yang masih terbungkus daun pisang, dipisahkan dan diwadahi lalu disimpan.

Orang pertama (biasanya tuan rumah yang mengadakan pesta/syukuran atau dituakan di dalam sebuah acara pesta/ syukuran) yang mengeruk tumpeng terlebih dulu akan mengawali prosesi keruk tumpeng dengan mengucapkan doa di dalam hati dan memimpin doa bersama. Prosesi keruk tumpeng ini juga melambangkan rasa syukur kepada Tuhan sekaligus menyimbolkan ajaran hidup kebersamaan dan kerukunan.
Tabloid Saji di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI