Ikhtisar
Semakin meningkatnya keasadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya layanan psikologi menuntut perlunya memastikan agar praktik psikologi berjalan sesuai kaidah dan prinsip kode etik yang berlaku. Di Indonesia, Kode Etik Psikologi telah dirumuskan oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dan dijadikan sebagai pedoman dasar dalam praktik profesional seorang psikolog. Pentingnya pembelajaran mengenai kode etik profesi membuat Kode Etik Psikolog menjadi salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa psikologi. ironisnya, minimnya referensi yang tersedia membuat mata kuliah ini kurang dapat diajarkan secara optimal, di mana materi kelas sering kali mengandalkan referensi dan kasus-kasus dari luar negeri saja.
Buku ini ditulis sevagai materi dalam pengajaran mata kuliah Kode Etik Psikologi, baik untuk jenjang sarjana maupun pascasarjana. Kehadiran buku ini dipandang penting untuk menjabarkan lebih khusus pasal-pasal dalam Kode Etik Psikologi Indonesia, sehingga dapat menghadirkan diskusi yang lebih konstektual dan relevan dengan kasus-kasus di Indonesia. Dalam edisi kedua ini, berbagai kasus terkait praktik psikologi di Indonesia disertakan untuk memperkaya diskusi di dalam kelas melalui analisis kasus nyata. Kehadiran buku ini diharapkan turut mendukung upaya meningkatkan kualitas layanan psikologi di Indonesia melalui penyediaan layanan yang profesional dan berintegritas.
Pendahuluan / Prolog
Kode Etik Psikologi dan Aplikasinya di Indonesia, Edisi 2, Acuan Praktik Psikologi sesuai Kaidah dan Prinsip yang Berlaku
Mengingat etika merupakan bagian dari kehidupan yang mengatur tentang kesesuaian seseorang bertindak dalam bermasyarakat maka perlu ada standar yang menjadi acuan dalam menentukan perilaku etis dan tidak etis pada masing-masing bidang pekerjaan. Secara khusus, pada profesi psikologi, kode etik yang mengatur tentang praktik profesional seorang ilmuwan maupun profesi psikologi diaturpada masing-masing asosiasi yang menaunginya. Di Indonesia, segala praktik profesional psikolog dan ilmuwan psikologi diatur dalam kode etik psikologi yang dirumuskan oleh Himpunan Psikologi indonesia (HIMPSI). Dalam hal ini, kode etik psikologi Indonesia merupakan ketentuan tertulis yang diharapkan menjadi pedoman dalam bersikap dan berperilaku, serta pegangan teguh seluruh psikolog dan kelompok ilmuwan psikologi, dalam menjalankan aktivitas profesinya sesuai dengan kompetensi dan kewenangan masing-masing, guna menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.
Perubahan, penambahan, dan pembaruan signifikan yang ada pada edisi kedua buku ini hendak menunjukkan bahwa etika sangat berkaitan dengan konteks budaya yang dinamis. Berlandaskan prinsip dan kode etik yang sama, diskusi etik pun terus berkembang sejalan dengan perkembangan sosial-budaya yang menyertainya. Misalnya, pada edisi pertama buku ini, belum marak intervensi dan praktik-praktik psikologi berbasis Internet. Dengan kemajuan internet yang pesat, diiringi literasiInternet yang semakin baik di kalangan masyarakat Indonesia, aspek etisdalam isu ini pun menjadi penting untuk didiskusikan. Selain penambahan aspek tersebut, edisi kedua ini juga dibuat lebih komprehensif dengan tujuan khusus agar buku ini menjadi buku ajar bagi mata kuliah atau kursus kode etik psikologi di Indonesia.Tujuan pembelajaran dilengkapi dalam setiap babnya untuk memberi ekspektasi mengenai lingkup batasan materi yang tercakup dalam bab tersebut. Materi diskusi serta beberapa materi lain juga diperbarui dengan menyesuaikan perkembangan keilmuan. Salah satu penambahan besar yang ada di edisi kedua ini adalah dimuatnya kasus-kasus dugaan pelanggaran kode etik di Indonesia pada bagian akhir buku ini. Beberapa kasus berkembang sebagai dugaan sehingga asas praduga tak bersalah pun perlu diterapkan dalam menyelidikinya. Satu-satunya motivasi tim penulis memasukkan kasus-kasus tersebut adalah agar dapat menjadi bahan pembelajaran yang bermanfaat dalam menjalani profesi sebagai psikolog dan ilmuwan psikologi yang beretika.
Penulis
Karel Karsten Himawan - Karel menamatkan pendidikan doktoral dari The Faculty of Medicine, The University of Queensland, Australia. Ia mengajar sebagai dosen di Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan, Tangerang serta dosen paruh waktu untuk program Masters of Mental Health di The University of Queensland. Karel aktif dalam berbagai aktivitas publikasi akademik melalui buku dan artikel jurnal yang diterbitkan di lingkup nasional maupun internasional. Karel juga merupakan Ketua Editor Jurnal Psikologi Ulayat sejak tahun 2015.
Wiwit Puspitasari Dewi - Wiwit menyelesaikan studi Sarjana Psikologi di Universitas Indonesia dan magister Psikologi Profesi Klinis Dewasa di universitas yang sama. Wiwit memiliki ketertarikan dalam menangani masalah psikologi yang berkaitan dengan kesehatan, gangguan kecemasan, gangguan mood, serta trauma pada remaja dan dewasa.
Kartika Shanti Sitorus - Kartika menyelesaikan studi Sarjana Psikologi di Universitas Padjadjaran dan menyelesaikan program magisternya dalam bidang Psikologi Pendidikan di Universitas Indonesia. Bidang yang biasa ditangani oleh Kartika adalah terkait remaja dan dewasa awal, khususnya yang relevan dengan persiapan dan perkembangan karier.
Eunike Mutiara Himawan - Eunike meraih gelar master dalam bidang Psikologi Profesi Klinis Dewasa di Universitas Indonesia. Ia juga sempat menjadi dosen paruh waktu di Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan. Saat ini, Eunike sedang melanjutkan pendidikan doktoral di The University of Queensland, Australia. Eunike memiliki ketertarikan untuk meneliti tentang identitas sosial dan isu-isu psikologis terkait kekerasan massa.
Daftar Isi
Cover depan
Tentang Penulis
Prakata Edisi Kedua
Prakata
Daftar Isi
Bab 1 Etika
Relativisme Etika
Upaya Menemukan Kesepakatan tentang Etika
Realisme Moral
Rasionalisme Moral
Objektivisme
Teori Etika
Relativisme Personal
Relativisme Budaya
Egoisme
Naturalisme dan Teori Nilai
Utilitarianisme
Model Kantian
Etika, Hukum, dan Agama
Kerangka Pengambilan Keputusan Etika
Kesimpulan
Aplikasi
Daftar Pustaka
Bab 2 Kode Etik Psikologi
Peristiwa Besar yang Menginspirasi Pembentukan dan Pembaruan Kode Etik Psikologi
Percobaan Little Albert
The Doctor’s Trial
Studi Kepatuhan Milgram
Studi “Tearooms” Humphreys
Eksperimen Penjara Stanford
Studi-Studi tentang Priming Sosial
Studi “Hilang di Mal”
Perkembangan Kode Etik Psikologi
Kesimpulan
Aplikasi
Daftar Pustaka
Bab 3 Kompetensi
Definisi Kompetensi
Ruang Lingkup Kompetensi
Peningkatan Kompetensi
Rujukan dan Pendelegasian Pekerjaan pada Orang Lain
Masalah dan Konflik Personal
Pemberian Layanan Psikologi dalam Keadaan Darurat
Kesimpulan
Aplikasi
Daftar Pustaka
Bab 4 Hubungan Antarmanusia
Bias Akibat Kesan Pertama
Perilaku
Cara Berpakaian
Penampilan
Orientasi Seksual
Nama dan Atribut Personal
Jenis-Jenis Hubungan Psikolog–Klien
Hubungan Majemuk
Hubungan yang Melibatkan Kedekatan dan/atau Pelecehan Seksual
Hubungan dengan Klien yang Pernah Ditangani
Hubungan dengan Klien dan Mantan Klien Melalui Media Sosial
Memelihara Hubungan Profesional dengan Klien
Sikap Profesional
Waktu
Tempat dan Ruang
Uang
Hadiah
Batasan Lainnya
Memelihara Relasi Profesional dan Etik dalam Pemberian Layanan Melalui Internet
Pengalihan dan Penghentian Layanan
Membangun Ekspektasi Relasi dengan Klien Melalui Informed Consent
Kesimpulan
Aplikasi
Daftar Pustaka
Bab 5 Kerahasiaan Data
Pilar Etis Terkait Kerahasiaan
Kategori Informasi yang Dirahasiakan
Batasan dan Pengungkapan Kerahasiaan Data
Dokumentasi Rekam Psikologi dan Data Studi
Penggunaan Alat Telekomunikasi dan Pelanggaran Privasi
Mendiskusikan Data dan Upaya Mempertahankan Kerahasiaan Data
Pemanfaatan Informasi dan Hasil Pemeriksaan Psikologi untuk Tujuan Pendidikan atau Tujuan Lain
Kesimpulan
Aplikasi
Daftar Pustaka
Bab 6 Iklan, Pernyataan Publik, dan Biaya Layanan
Iklan dan Pernyataan Publik
Melibatkan Pihak Lain untuk Mempromosikan Jasa Layanan Psikologi dan Membuat Pernyataan Publik
Bentuk-Bentuk Iklan yang Sarat Pelanggaran Kode Etik
Biaya Layanan
Barter
Kesimpulan
Aplikasi
Daftar Pustaka
Bab 7 Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan
Pelatihan
Rancangan dan Keakuratan Program Pendidikan atau Pelatihan
Peserta Program Pendidikan atau Pelatihan
Penyelenggara Program Pendidikan atau Pelatihan
Informed Consent dan Pengungkapan Informasi Peserta
Kewajiban Mengikuti Program yang Disyaratkan
Membangun Relasi Profesional dengan Peserta Pendidikan atau Pelatihan
Kesimpulan
Aplikasi
Daftar Pustaka
Bab 8 Penelitian dan Publikasi
Penelitian
Etika dalam Merekrut Partisipan Penelitian
Etika dan Metode Penelitian
Etika dan Pengolahan Data Penelitian
Penggunaan Hewan untuk Penelitian
Komite Etik Penelitian
Publikasi Hasil Penelitian
Berbagi Data
Kesimpulan
Aplikasi
Daftar Pustaka
Bab 9 Psikologi Forensik
Psikologi Forensik, Hukum, dan Komitmen terhadap Kode Etik
Kompetensi Seorang Psikolog Forensik
Peran, Tanggung Jawab, Wewenang, dan Hak Psikolog Forensik
Pernyataan sebagai Saksi atau Saksi Ahli
Pernyataan Melalui Media
Kesimpulan
Aplikasi
Daftar Pustaka
Bab 10 Asesmen Psikologi
Penggunaan Asesmen
Observasi, Wawancara, dan Pengadministrasian Alat Tes
Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes
Informed Consent dalam Asesmen
Interpretasi Hasil Asesmen
Penyampaian Data dan Hasil Asesmen
Kode Etik Psikologi Indonesia (HIMPSI): Pasal 67
Kesimpulan
Aplikasi
Daftar Pustaka
Bab 11 Intervensi Psikologi
Dasar Intervensi
Kualifikasi Konselor dan Psikoterapis
Natur Relasi Psikolog dengan Klien
Informed Consent dalam Layanan Konseling atau Psikoterapi
Pengecualian Penandatanganan Informed Consent
Prosedur dalam Pemberian Informed Consent
Informasi dalam Informed Consent
Aspek Etis pada Berbagai Konteks Konseling atau Psikoterapi
Konseling atau Psikoterapi terhadap Anak dan Remaja
Konseling atau Psikoterapi yang Melibatkan Pasangan atau Keluarga
Konseling atau Terapi Kelompok
Konseling atau Terapi terhadap Individu dengan Orientasi Seksual LGBT
Intervensi Berbasis Internet
Hubungan Seksual dengan Klien
Interupsi, Rujukan, dan Penghentian Terapi
Kesimpulan
Aplikasi
Lampiran. KASUS KODE ETIKPSIKOLOGI DIINDONESIA
Daftar Pustaka
Indeks
Cover belakang