Tampilkan di aplikasi

Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia - Edisi 3/2015

Masing-masing paus dapat diidentifikasi melalui bidang keabu-abuan tepat di bawah sirip punggung yang mirip sidik jari kita. / Foto : SDAAI/Tobias Friedrich

Scuba Diver AustralAsia Indonesia
Perburuan semacam ini bukanlah hal yang baru bagi Norwegia: Selama lebih dari 20 tahun, orca telah berburu ikan haring di Tysfjord, bagian selatan Lofoten, dan industri menonton paus pun berkembang. Tetapi, tiba-tiba semakin sedikit orca yang datang ke Tysfjord.

Mengapa? Jawabannya ada pada ikan haring: Setelah memijah di musim semi, pada musim panas populasi ikan ini bermigrasi ke bagian utara Samudera Atlantik, di mana mereka menimbun lemak badan untuk musim dingin.

Biasanya, ikan haring akan menghabiskan musim dingin di Samudera Atlantik yang terbuka, tetapi semenjak populasi ikan haring menurun akibat penangkapan ikan yang berlebihan pada tahun 1960-an, perairan musim dingin ikan ini telah pindah ke fyord di pantai Norwegia, yang mungkin membuat mereka bisa bertahan.

Pada akhirnya, penangkapan haring teregulasi kembali dan jumlahnya kembali normal. Tetapi ada masalah lain di Tysfjord: Jumlah ikan yang banyak dapat mengurangi kadar oksigen di dalam air, yang menyebabkan ikan tercekik di fyord yang sempit, dan beresiko bagi tambak ikan salmon lokal.

Pada bulan Januari 2013, sekelompok ikan haring yang sangat banyak mengakibatkan penurunan kadar oksigen secara dramatis dan mematikan 250,000 ikan salmon dalam beberapa jam. Sekali lagi, ikan haring mengubah perairan musim dingin mereka, dan pindah lebih jauh ke utara di sekeliling kota Andenes, di antara pulau Senja dan Andoya, di mana fyordnya lebih lebar dan fyord lain yang lebih kecil memberikan tempat berlindung yang lebih baik.

Tetapi di sini orca bukanlah satu-satunya predator: paus bungkuk dan paus sirip turut serta dalam berburu. “Kami tidak tahu pasti mengapa para paus ini juga datang kemari. Mereka jelas-jelas menghindari Tysfjord beberapa tahun yang lalu,” kata Eve Jourdan, seorang warga kelahiran Perancis yang telah bermukim lama di Andenes untuk mempelajari paus.
Majalah Scuba Diver AustralAsia Indonesia di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI