Dalam hal nutrisi, almond mirip kacang kenari. Keduanya sama-sama jenis kacang yang bukan polongpolongan, melainkan biji buah. Rasanya yang sangat gurih menunjukkan tingginya kadar protein-lemak. Kedua zat gizi yang dikandung kacang almond, yakni protein dan lemak, merupakan zat gizi yang paling mendominasi dan memengaruhi penggunaan almond dalam diet.
Secara berurutan, lemak adalah gizi yang paling dominan, disusul protein, lalu karbohidrat, dan gizi-gizi lain. Mari, kita ketahui lebih jauh kandungan gizi di dalam kacang almond dan mengapa almond cocok dijadikan sahabat perempuan!
• LEMAK. Lebih dari 50 persen di dalam kacang almond adalah lemak, utamanya lemak tak jenuh, disusul lemak jenuh. Tingginya kadar lemak inilah yang membuat almond populer di kalangan pelaku diet ketogenik. Seperti yang kita tahu, diet keto didasarkan pada pedoman bahwa kita harus makan banyak lemak dan sedikit karbohidrat agar tubuh terbiasa menggunakan lemak sebagai sumber energi. Almond memenuhi syarat ini karena kandungan lemaknya tinggi dan karbohidratnya di bawah 20 persen, sesuai batasan diet keto.
Dalam diet keto, tidak dikenal istilah lemak baik dan lemak jahat karena keduanya samasama diperlukan, sehingga tak perlu dibatasi. Tingginya lemak almond ini tidak bisa diganti, misalnya dengan kacang mete karena kandungan karbohidrat mete masih cukup tinggi, sekitar 30 persen. Kalaupun diganti, penggantinya harus rendah karbo seperti kenari yang kadar karbohidratnya juga di bawah 20 persen.
• PROTEIN. Kandungan protein almond sekitar 20 persen, jauh di bawah kandungan lemaknya. Bila kita tidak menjalani diet keto, kandungan protein almond cukup dijadikan bonus saja, bukan tujuan utama. Karena, makin banyak kita makan almond, makin banyak lemak yang masuk. Beda halnya bila kita mengikuti diet keto, almond adalah kombinasi protein-lemak yang pas karena lemaknya jauh lebih tinggi daripada proteinnya.
