Tampilkan di aplikasi

Siasat makan di hari raya lebaran

Majalah Sedap - Edisi 06/2018
25 Mei 2018

Majalah Sedap - Edisi 06/2018

Menjadi sehat tak berarti harus menjauhi pesta makan, seperti di Hari Raya.

Sedap
Di Hari Raya Lebaran, makan banyak tentu sulit dihindari. Tetapi hal itu tidak akan menjadi masalah asalkan kita mengetahui batasnya kapan harus berhenti makan, agar acara makan-makan tidak berakhir dengan gangguan kesehatan. Ikuti saja trik berikut, sebelum menikmati aneka hidangan lezat di Hari Raya Lebaran:

• Makan buah di rumah. Di setiap rumah yang kita kunjungi, kita pasti disuguhi aneka makanan. Sebagai tamu, kita seyogianya mencicipinya. Agar lambung tak terlalu penuh, kita sebaiknya berangkat dalam keadaan tidak kenyang, juga tidak lapar. Bila dalam keadaan lapar, kita akan cenderung makan berlebihan, apalagi jika disuguhi aneka hidangan lezat. Sebelum berangkat silaturahmi, perut perlu diisi makanan yang tidak berkalori tinggi, misalnya buah.

• Tak perlu semua hidangan dinikmati. Lambung kita kapasitasnya terbatas. Apalagi selama Ramadan terbiasa berpuasa. Kalau semua hidangan Lebaran kita cicipi, lambung tidak akan kuat menampungnya. Yang paling realistis adalah memilih hidangan yang memang sangat menggoda selera. Yang memang jarang kita nikmati di hari biasa. Kalau cuma biskuit cokelat biasa, di hari-hari biasa pun kita mudah menjumpainya.

• Minum suplemen multivitamin. Di hari pertama Idul Fitri, kita hampir pasti makan berlebihan. Kondisi ini bisa menyebabkan salah cerna akibat kebanyakan makanan dan kurangnya enzim cerna. Untuk meminimalkan risiko ini, kita bisa minum suplemen multivitamin. Vitamin akan membantu produksi enzim cerna, membakar zat makanan menjadi energi, dan memperlancar metabolisme tubuh secara umum. Bila kita banyak makan hidangan daging-dagingan, kita bisa minum suplemen yang berisi enzim cerna.
Majalah Sedap di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI