Ikhtisar
Buku ini adalah ilmu yang mempelajari teknik terhadap darah, urin, sputum (ludah, dahak), cairan otak, ginjal, dan sekret-sekret yang dikeluarkan. Pemeriksaan laboratorium yang berdasarkan pada reaksi kimia dapat digunakan darah, urin, atau cairan tubuh lain. Terdapat banyak pemeriksaan kimia darah di dalam laboratorium klinik antara lain uji fungsi hati, otot jantung, ginjal, lemak darah, gula darah, fungsi pankreas, elektrolit, dan dapat pula dipakai beberapa uji kimia yang digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis. Diharapkan pelayanan pemeriksaan di laboratorium kesehatan agar dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. Kimia klinik adalah ilmu yang mempelajari teknik terhadap darah, urin, sputum (ludah, dahak), cairan otak, ginjal, dan sekret-sekret yang dikeluarkan. Pemeriksaan laboratorium yang berdasarkan pada reaksi kimia dapat digunakan darah, urin, atau cairan tubuh lain. Terdapat banyak pemeriksaan kimia darah di dalam laboratorium klinik antara lain uji fungsi hati, otot jantung, ginjal, lemak darah, gula darah, fungsi pankreas, elektrolit, dan dapat pula dipakai beberapa uji kimia yang digunakan untuk membantu menegak-kan diagnosis. Diharapkan pelayanan pemeriksaan di laboratorium kesehatan agar dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1792 Tahun 2010 tentang pedoman pemeriksaan kimia klinik, yaitu pengetahuan pelayanan teknis laboratorium klinik khususnya dalam bidang ini dalam melakukan praktik laboratorium yang baik dan benar dalam prosedur praanalitik, analitik, dan pascaanalitik dapat meningkatkan mutu hasil pemeriksaan dan terwujudnya kesamaan metode pemeriksaan parameter kimia klinik. Layanan pemeriksaan yang dapat dilakukan di laboratorium klinik diantaranya di bidang yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan. Kimia klinik merupakan salah satu bidang ilmu kimia yang berfokus pada analisis senyawa kimia dalam sampel biologis, seperti darah, urin, dan cairan tubuh lainnya. Bidang ini sangat penting dalam dunia kedokteran karena dapat membantu dalam mendiagnosis penyakit dan memantau kondisi kesehatan pasien. Dalam kimia klinik, terdapat berbagai macam tes dan analisis yang dapat dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa kimia dalam tubuh, termasuk elektrolit, hormon, enzim, protein, lipid, dan zat lainnya. Tes-tes ini dapat membantu dokter untuk menentukan diagnosis, memantau efektivitas pengobatan, dan mengetahui kondisi pasien secara keseluruhan. Salah satu contoh penting dari kimia klinik adalah pengujian glukosa darah untuk penderita diabetes. Dalam pengujian ini, darah pasien diambil dan kemudian dianalisis untuk menentukan kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa yang tinggi dapat menunjukkan bahwa pasien mengalami diabetes atau kadar gula darah yang tidak terkontrol.
Pendahuluan / Prolog
Prakata
uji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Buku Ajar Kimia Klinik 1 untuk mahasiswa–mahasiswi kesehatan ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Buku ajar ini dibuat sebagai pedoman dalam mata kuliah Kimia Klinik 1 dan diharapkan dapat membantu mahasiswa/i dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan dengan lebih baik, terarah, dan terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan tujuan pelaksanaan dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa/i.
Penulis meyakini bahwa dalam pembuatan Buku Ajar Kimia Klinik 1 ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang mem-bangun guna penyempurnaan buku ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ambon, 2023
Penulis
Daftar Isi
Sampul
Prakata
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Ruang Lingkup
B. Capaian Pembelajaran
C. Sasaran
Bab II Urine
A. Pengertian Urine
B. Proses Pembentukan Urine
C. Komposisi Urine
D. Fungsi Urine
E. Pemilihan Sampel Urine
F. Wadah Spesimen Urine
G. Pemeriksaan Urine
H. Pemeriksaan Makroskopik Urin
I. Pemeriksaan Mikroskopik Urin
J. Pemeriksaan Kimiawi Urin
Latihan Soal
Bab III FESES
A. Pengertian Feses
B. Warna Feses
C. Bentuk Feses
D. Fungsi Feses
E. Komposisi Feses
F. Dekomposisi Feses
G. Wadah Spesimen Feses
H. Pemeriksaan Feses
I. Metode Pemeriksaan Feses
J. Pemeriksaan Makroskopik Feses
K. Pemeriksaan Mikroskopik Feses
L. Pemeriksaan Kimiawi Feses
Latihan Soal
Bab IV Protein
A. Pengertian Protein
B. Metabolisme Protein
C. Fungsi Protein
D. Pengertian Albumin
E. Metabolisme Albumin
F. Fungsi Albumin
G. Pemeriksaan Albumin
H. Pemeriksaan Globulin
Latihan Soal
Bab V Non Protein
A. Pengertian Ureum
B. Pembentukan dan Metabolisme Ureum
C. Metode Pemeriksaan Kadar Ureum
D. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan
E. Bahan Pemeriksaan Kadar Ureum
F. Tinjauan Klinis Ureum
G. Pengertian Kreatinin
H. Metabolisme Kreatinin
I. Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Kreatinin
J. Pemeriksaan Kreatinin
K. Pengertian Asam Urat
L. Metabolisme Asam Urat
M. Fungsi Asam Urat
N. Kadar Asam Urat
O. Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat
P. Pemeriksaan Asam Urat
Latihan Soal
Bab VI Jaminan Mutu Pemeriksaan Kimia Klinik
A. Faktor Pra Analitik
B. Faktor Analitik
C. Faktor Pasca Analitik
Daftar Pustaka
Biodata Diri
Kutipan
bab 1
A. RUANG LINGKUP Kimia klinik adalah ilmu yang mempelajari teknik terhadap darah, urin, sputum (ludah, dahak), cairan otak, ginjal, dan sekret-sekret yang dikeluarkan. Pemeriksaan laboratorium yang berdasarkan pada reaksi kimia dapat digunakan darah, urin, atau cairan tubuh lain. Terdapat banyak pemeriksaan kimia darah di dalam laboratorium klinik antara lain uji fungsi hati, otot jantung, ginjal, lemak darah, gula darah, fungsi pankreas, elektrolit, dan dapat pula dipakai beberapa uji kimia yang digunakan untuk membantu menegak-kan diagnosis.
Diharapkan pelayanan pemeriksaan kimia klinik di laboratorium kesehatan agar dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1792 Tahun 2010 tentang pedoman pemeriksaan kimia klinik, yaitu pengetahuan pelayanan teknis laboratorium klinik khususnya dalam bidang kimia klinik dalam melakukan praktik laboratorium yang baik dan benar dalam prosedur praanalitik, analitik, dan pascaanalitik dapat meningkatkan mutu hasil pemeriksaan dan terwujudnya kesamaan metode pemeriksaan