Pertanian tanpa Bioteknologi? Mana Mungkin
Sahabat Pembaca Tabloid Sinar Tani yang Budiman.
Mata pencaharian paling tua di dunia itu kini tak mungkin lagi tanpa bioteknologi. Jika dulu benih unggul PB-5 dan PB-8 segera diadopsi petani, saat ini penanaman padi hibrida di Indonesia masih sangat rendah. Sedangkan benih berteknologi, hasil transgenik dan genome editing masih saja jadi ajang perdebatan.
Tanaman transgenik atau bioteknologi ditemukan pada tahun 1977 ketika bakteri Agrobacterium tumefaciens diketahui dapat mentransfer DNA atau gen yang dimilikinya ke dalam tanaman. Sedangkan genome atau gene editing dimulai pada tahun 1990-an berupa penambahan, pengurangan atau modifikasi gen yang sasarannya lebih spesifik agar sifat tanaman sesuai dengan yang diinginkan.
Tanaman transgenik dan gene editing seperti jagung, kedelai, kapas, kanola, gula beet, alfalfa, pepaya, tomat, dan banyak lagi sudah dikembangkan terutama di AS, Brazil, Argentina, Canada, Cina dan Afrika Selatan, bahkan di negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. Tetapi mengapa di Indonesia masih terkendala?
Webinar berjudul “Mengenal Lebih Dekat Benih Berteknologi”, pada hari Rabu, 6 Maret 2024, yang dihadiri ribuan peserta memberi indikasi bahwa masyarakat haus informasi tentang hal ini.
Tabloid Sinar Tani Edisi 4030 membahas tuntas masalah tersebut. Penyebab tertinggalnya perkembangan tanaman transgenik itu antara lain adalah kehati-hatian akan kemungkinan dampak negatifnya terhadap kesehatan dan lingkungan. Mari kita simak.
Upaya peningkatan produksi juga dilakukan dengan meningkatkan pemanfaatan lahan tadah hujan yang luasnya mencapai 3,71 juta hektare dengan bantuan pompanisasi dan pipanisasi. Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengajak para petani untuk tidak menyerah dengan mundurnya masa tanam MH 1 akibat El Nino.
Berita lain adalah tentang petani kreatif yang mengembangkan buah mangga dan jagung yang memiliki warna memikat, kontes sapi dan keterlibatan Babinsa dalam membantu petani. Jika dulu saat era Orde Baru ada program TNI Masuk Desa, maka kini ada TNI Masuk Sawah. Peran TNI kali ini untuk membantu petani mendapatkan air, khususnya yang bertani di daerah tadah hujan.
Dalam hal penyuluhan, terbentuknya Sekolah Lapangan Mandiri merupakan angin segar bagi petani bawang Brebes yang memang memerlukan bimbingan teknis.
Komoditas teh sedang mengalami kemunduran. Dewan Teh Indonesia (DTI) secara resmi telah meluncurkan CERTEAFIED STI sebagai standar teh Indonesia untuk mendongkrak kembali nama harum teh Indonesia.
Kementerian Pertanian menyambut baik niat Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk melindungi 7,4 juta lahan sawah di seluruh Indonesia, dan mengusulkan memberikan sertifikat terhadap lahan-lahan di kawasan Lembaga Masyarakat Desa Hutan.
Sahabat Pembaca Tabloid Sinar Tani yang Budiman.
Sehubungan dengan telah datangnya Ramadhan, Sinartani mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa kepada umat muslim, semoga Allah selalu meridhoi upaya kita. Aamiin.