Setidaknya ada empat langkah strategis yang disiapkan pemerintah. Pertama, memasifkan operasi pasar oleh Bulog di seluruh Indonesia. Kedua, menurunkan harga operasi pasar dari Rp 8.750 menjadi Rp 8.200-8.500/ kg. Ketiga, memotong rantai pasok beras melalui langkah Bulog mengirim langsung ke pasar. Keempat, operasi pasar langsung dilakukan di kampung dan wilayah-wilayah terpencil.
“Kami melakukan pantauan langsung di pasar bahwa pasokan masih aman. Di Pasar Induk Beras Cipinang, stok kemarin mencapai 47 ribu ton. Ini dua kali lipat dari normal,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat sidak ke Pasar Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, pada Jumat (14/9) pagi.
Dalam sidak tersebut juga hadir Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Agung Hendriardi. Inilah Langkah Strategis Pemerintah Stabilkan Harga Beras Produksi saat Kemarau Amran mengungkapkan bahwa kondisi produksi padi di musim kemarau saat ini jauh berbeda dengan musim kemarau tahun-tahun sebelumnya.
Kementerian Pertanian telah mengembangkan berbagai teknologi yang memungkinkan petani tetap pro duktif di musim kemarau. “Kami harus yakinkan produksi di musim kemarau tetap berjalan dengan baik,” ujarnya. Menurutnya, paradigma lama memang menyebutkan di musim kemarau produksi berkurang.
Namun kini sudah ada paradigma baru bahwa dengan teknologi baru, kita bisa meningkatkan tanam di musim kemarau hingga dua kali lipat. Jika tahun-tahun sebelumnya selama musim kema rau luas tanam hanya 500 ribu hektar (ha), maka kini bisa meningkat mencapai 1 juta ha. Data Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian me nun jukkan secara umum kinerja pelaksanaan LTT positif.
