Tampilkan di aplikasi

H. Ajum Arasid: Petani adalah usaha yang mulia

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3788
25 Februari 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3788

Pada kenyataannya banyak petani walau dengan berlatar belakang pendidikan yang tidak tinggi mampu berhasil dan hidup berkecukupan.

Sinar Tani
Siapa bilang petani itu identik dengan kemiskinan dan kebodohan? Pada kenyataannya banyak petani walau dengan berlatar belakang pendidikan yang tidak tinggi mampu berhasil dan hidup berkecukupan. Seperti yang terjadi pada hidup salah satu petani di Kabupaten Sukabumi, H. Ajum Arasid. “Petani yang miskin dan bodoh adalah petani yang tidak mau belajar, terbelenggu tradisi yang kurang tepat dan tidak mau berupaya menolong dirinya sendiri dan pasrah kepada keadaan sehingga merasa sudah nasibnya,” kata Ajum.

Bahkan dirinya berpendapat jika usaha di bidang pertanian adalah usaha yang sangat mulia karena mengandung unsur ibadah dan menjanjikan untuk dapat hidup.

Awalnya, H. Ajum merupakan buruh tani sayuran di Desa Perbawati sekitar tahun 1990-an. Selama menjadi buruh tani, dirinya serius memperhatikan dan mempelajari tentang teknis budidaya tanaman tomat, cabai, kubis, wortel dan lain sebagainya. Termasuk pengelolaan mana jemen mengenai usaha di bidang sayuran.

Di tahun 1998, H. Ajum mulai memberanikan diri berusaha sendiri pada lahan seluas 0,5 ha dengan menanam caisim. Berkat kegigihan dan upayanya untuk terus belajar, selama 5 tahun luas garapannya mencapai 5 ha. Bahkan kini sudah tercatat memiliki 19 ha.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI