Tampilkan di aplikasi

Panen jagung di lahan perhutani

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3788
25 Februari 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3788

Dalam acara ini juga dilakukan kesepakatan petani dengan peternak di Kabupaten Trenggalek untuk menyerap hasil panen jagung sebagai pakan untuk ternak.

Sinar Tani
Petani di Trenggalek memanfaatkan lahan kering Perhutani untuk menanam jagung. Bahkan Februari ini diperkirakan akan ada panen jagung seluas 300 ha. Salah satunya panen jagung di lahan yang dikelola Kelompok Tani Makmur Desa Dermosari, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek. Produktivitas hasil panen kali ini mencapai 6,3 ton/ha dari luasan 300 ha.

Namun Ketua Poktan Makmur, Muhaji mengakui, harga jagung yang belum lama ini masih berada di Rp 4.100/ kg saat ini sudah turun Rp 3.800/kg, Kadistan Trenggalek, Joko Surono berharap, dengan memanfaatkan lahan kering, produksi jagung di wilayahnya mengalami peningkatan. Tapi katanya, harus didukung dengan kerjasama yang berkesinambungan antara petani jagung dan peternak.

“Harapan kami, Kementan dapat memberikan bantuan sarana pascapanen untuk menjaga kualitas jagung agar harga di pasar menjadi lebih baik,” tuturnya. Joko menyarankan petani jagung juga harus aktif bekerjasama dengan peternak. Selain itu, ia pun mengharapkan peran serta penyuluh pertanian agar terus memperhatikan harga harian jagung sampai dengan saatnya panen raya.

“Sebentar lagi akan ter jadi panen raya jagung di tiap daerah, kita harus dapat mengantisipasi terjadinya jatuhnya harga jagung. Jadi, segeralah kita mulai mem pertimbangkan untuk menjual jagung dengan bentuk hasil olahan agar ke depan ada nilai jual lebih,” tuturnya. Panen ini juga dihadiri Komandan Kodim Kabupaten Trenggalek Dodik Novianto, dan Direktur Pem biayaan Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Per tanian, Sri Kuntarsih.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI