Tampilkan di aplikasi

Petani, yuk gunakan pupuk organik

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3789
4 Maret 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3789

Penggunaan pupuk anorganik di petani ternyata sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan dampaknya kini banyak lahan yang kesuburannya makin menurun.

Sinar Tani
Hasil Sensus Pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, petani yang menggunakan pupuk anorganik mencapai 86,41%, sedangkan yang menggunakan pupuk berimbang (organik dan anorganik) hanya 13,5%. Sementara yang hanya organik 0,07%. Ini menunjukkan petani di kita lebih tertarik menggunakan pupuk anorganik Mantan Menteri Pertanian, Bungaran Saragih menilai, penggunaan pupuk anorganik hanya bermanfaat jangka pendek.

Apalagi bahan baku pupuk tersebut berasal dari sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui. “Pengembangan pupuk organik sangat strategis dan mendesak baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang,” kata Bungaran saat Forum Diskusi ‘Penggunaan Pupuk Organik, Hayati dan Pembenah Tanah untuk Meningkatkan Produktivitas-Padi Berkelanjutan’ di Jakarta, Rabu (27/2).

Bungaran mengakui, ada bebe rapa keunggulan penggunaan pupuk organik. Di antara nya, memperbaiki (menggemburkan) kondisi lahan pertanian, meningkatkan efisiensi pemupukan, menghasilkan produk organik yang berkembang pesat saat ini, serta meningkatkan kualitas fisik dan kimia lahan pertanian untuk landasan peningkatan produktivitas berkelanjutan.

“Tetapi perlu disampaikan dan dipertegas bahwa arah pemupukan organik, hayati dan pembenah tanah pada pokoknya adalah upaya mencapai keberlanjutan dalam peningkatan produktivitas dan mampu meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan bagi petani dan keluarganya,” tutur Bungaran.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI