Dalam Forum Diskusi Pembangunan Pertanian ”Peta Jalan Menuju Pertanian 4.0”, dua orang penyuluh pertanian nasional menerima penghargaan Thoyib Hadiwidjaja sebagai buah hasil kerja keras mereka dalam melakukan kegiatan penyuluhan di daerah Kedua penyuluh tersebut adalah Adriana Gita Tupen, S.Pt dan Achmad Arif Fauzi Karim.
Keduanya memiliki keistimewaan masingmasing dalam melakukan penyuluhan di daerahnya, tentunya dengan tantangan yang berbeda satu sama lainnya. Adriana adalah penyuluh THL-TBPP yang mengabdikan dirinya di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur.
Adriana membina empat desa yang mendapatkan dana PUAP dan berkembang menjadi LKM. Bahkan ia juga berhasil membawa Gapoktan yang dibina menjadi Gapoktan berprestasi tingkat provinsi tahun 2018. Sedangkan Achmad Arif adalah penyuluh swadaya yang tinggal di Desa Tonoboyo, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.
Ia berhasil mengembangkan dan menjadi contoh pertanian organik di daerah. Penghargaan Prof. Dr. Ir. Thoyib Hadiwidjaja sendiri merupakan inisiatif dari Yayasan Pertanian Mandiri (Yapari) yang dipimpin Prof. Sjarifuddin Baharsjah. Sebagai inisiator, Sjarifuddin menilai, keberadaan penyuluh bagi pembangunan pertanian sangatlah penting, sehingga wajar mereka mendapat penghargaan.
“Kita mencari tokoh-tokoh penyuluh dan didapatkan dua orang itulah dengan dedikasinya harus ditonjolkan keluar dan diberikan penghormatan selayaknya,” tutur Sjarifuddin yang juga Mantan Menteri Pertanian Era 1993-1998, dalam FGD Peta Jalan Pertanian 4.0 di Museum Tanah dan Pertanian, Bogor.
