Apa yang diungkapkan Mentan memang sangat relevan. Tapi pertanyaannya, siapa di balik keberhasilan ketahanan pangan tersebut? Petani dan penyuluh menjadi orang di belakang layar dibalik itu semua. Karena itu wajar mereka mendapat apresiasi dalam bentuk penghargaan yang pemerintah berikan tiap peringatan HUT Kemerdekaan RI. Tahun ini saat Bangsa Indonesia memperingati Kemerdekaan ke- 74, Kementerian Pertanian kembali memberikan penghargaan kepada pejuang-pejuang pertanian. Penghargaan tersebut diberikan pada Sabtu (17/8) di gedung Kementerian Pertanian.
Pejuang pertanian yang menerima penghargaan ada 30 orang/unit yang diseleksi dari 26 provinsi dengan tujuh kategori. Yakni, Petani Berprestasi 5 orang, Gapoktan Berprestasi 5 unit, Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Berprestasi 5 unit, Penyuluh Pertanian Teladan (PNS/ THL-TBPP/Swadaya) 5 orang, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Berprestasi 5 unit, Dosen Berprestasi 5 orang, dan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Berprestasi 2 unit.
Penghargaan dan apresiasi ini diberikan sejak tahun 2006, sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian (SK Menteri Pertanian). Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman berharap pelaku usaha pertanian ke depan lebih berorientasi pada bisnis. Bahkan jangan takut untuk memasuki pasar ekspor. "Kita ingin ke depan pertanian menjadi tangguh," ujarnya. Karena itu, andalan dan teladan yang mendapat penghargaan harus menjadi contoh bagi yang lain. Bahkan menjadi 'obor' atau cahaya bagi pelaku usaha pertanian di Indonesia. Dalam kesempatan berdialog, Amran juga memberikan motivasi kepada para penerima penghargaan. Bahkan memberikan tips dalam menjalankan usaha tani agar lebih berkembang.
