Tampilkan di aplikasi

Kemarau tak halangi peningkatan produksi

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3819
17 Oktober 2019

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3819

Petani sedang memegang padi

Sinar Tani
Dengan upaya itu, Kementerian Pertanian optimis produksi padi 2019 tetap surplus, walaupun tengah terjadi musim kemarau. Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Bambang Pamuji pemerintah sejak 2015 telah melakukan antisipasi dan mitigasi kekeringan. Langkah strategis yang dilakukan, diantaranya merehabitasi jaringan irigasi dan pompanisasi secara besar-besaran.

Hasilnya di 2015 tanaman padi terselamatkan, tidak seperti yang terjadi pada 1997-1998. El-Nino 1997-1998 tidak sebesar 2015, tapi impor beras di tahun itu mencapai 12 juta ton. “Sejak tahun 2015 saat El-Nino terparah bisa kita antisipasi dan dapat dilalui dengan baik, bahkan dari data BPS lonjakan sangat tajam produksi padi 2015 dibandingkan 2014.

Artinya Kementan sebenarnya sudah melakukan langkah antisipatif agar kemarau tidak mengganggu produksi,” kata Bambang Pamuji Menghadapi musim kemarau tahun 2019 ini ungkap Bambang, Kementan tetap melakukan program antisipasi dini dan mitigasi kekeringan seperti halnya tahuntahun sebelumnya.

Infrastruktur sudah terbangun dan hingga sekarang terus dilanjutkan dengan pompanisasi, pipanisasi, sumur dangkal, embung, dam parit, long storage, hingga benih dan pasca panennya. Bambang menambahkan, Kementan tidak hanya berkomitmen untuk mengatasi tanaman padi yang sudah terkena dampak, namun juga mengantisipasi bagi yang masih ada standingcrop.

Untuk petani yang lahan padinya sudah terlanjur puso dan belum terselamatkan kalau punya asuransi agar mengajukan klaim asuransi. “Sedangkan yang belum ikut serta asuransi nanti benihnya kita bantu. Kita ganti bagi yang terlanjur puso,” katanya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI