Tampilkan di aplikasi

Musim hujan, petani diminta panen air

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3828
2 Januari 2020

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3828

Memasuki awal musim penghujan, petani pun mulai bersiap untuk kembali turun ke sawah. Namun pemerintah meminta petani untuk melakukan panen dan hemat air guna mengantisipasi musim kemarau.

Sinar Tani
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Fadjri Djufry mengatakan, pemerintah melakukan Gerakan Panen dan Hemat Air berbasis korporasi guna mendukung sistem usaha pertanian berkelanjutan. Untuk gerakan ini diperlukan perubahan pola kerja petani menjadi lebih modern melalui konsep “korporasi petani”. “Dengan manajemen, aplikasi, serta cara produksi dan pengolahan yang modern, petani diharapkan akan mendapatkan keuntungan lebih besar,” kata Fadjri.

Kolaborasi pengelolaan air dan korporasi petani membutuhkan implementasi gerakan panen dan hemat air sehingga dapat terdiseminasi dan diadopsi dengan masif oleh para pengguna. Terpisah, Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Bambang Pamuji menegaskan, hujan sudah mulai turun di sebagian besar wilayah Indonesia.

Dengan demikian, semua pihak harus mengejar percepatan tanam di Desember sampai Maret tahun 2020. “Apa yang menjadi kekurangan di bulan-bulan kemarin karena musim kering yang panjang segera kita ganti saat mulai hujan seperti ini,” tegasnya. Bambang menyatakan, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan terus bekerja keras dalam menerapkan teknologi industri pertanian untuk mewujudkan peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.

Langkah nyatanya melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan kedepan meningkatkan ekspor menjadi bagian utama yang harus dikerjakan. ”Percepatan tanam padi seperti di Gunungkidul merupakan langkah nyata menyediakan pangan hingga surplus. Sesuai arahan Menteri Pertanian, kami melibatkan semua pihak agar percepatan tanam di semua wilayah Indonesia terlaksana dengan berhasil sehingga nantinya justru kita bisa ekspor beras,” tuturnya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI