Kita Genjot Produksi Jagung Kementerian Pertanian menggelar panen jagung dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional sekaligus memastikan dan mengoptimalkan produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan bahan pakan ternak dalam negeri secara mandiri. Panen jagung ini berlangsung secara serempak di 130 kabupaten berlokasi di 537 lahan jagung.
Panen jagung bersama empat gubernur yakni Sumatera Utara, Kalimantam Timur, Sumatera Selatan dan Kalimantan Utara dan 26 bupati yakni Bupati Grobogan, Langkat, Karo, Dairi, Gunungmas, Bengkulu Selatan, Sumbawa, Lampung Timur, Sumbawa, Gorontalo Utara, Tapi, Kota Baru, Tanah Laut, Konawe Selatan, Muna, Bengkayang, Kotamobagu, Enrekang, Jeneponto, Bantaeng, Mamasa, Kutai Kartanegara, Sigi, Barito Utara, Brebes, Pohuwato, Balemo dan Musi Rawas.
Panen jagung nasional berlangsung hingga akhir tahun 2021. Diperkirakan luas panen September ini 299.059 hektar, Oktorber 230.157 hektar, November 207.264 hektar dan Desember seluas 197.265 hektar dengan produksi masing-masing 1,21 juta ton, 916.759 ton, 1 juta ton dan 881.787 ton.
Panen jagung nusantara di Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan dan panen serempak di seluruh wilayah Indonesia mewakili gerakan pertanian khususnya jagung yang ada di seluruh Nusantara. Presiden Jokowi memerintahkan kepada saya untuk turun ke lapangan panen jagung nusantara. Panen hari ini membuktikan jagung ada dimana-mana. Produksi jagung nasional kita tahun 2021 ini diperkirakan over stok 2,85 juta ton.
Berdasarkan data prognosa Kementan dan BPS, luas panen jagung nasional Januari-Desember 2021 seluas 4,15 juta hektar, produksi bersihnya sebesar 15,79 juta ton dengan kadar air 14%. Kebutuhan jagung setahun untuk pakan, konsumsi dan industri pangan totalnya 14,37 juta ton sehingga dengan menambahkan stok akhir Desember 2020 (carry over) sebesar 1,43 juta ton, diperoleh stok jagung 2021 sebanyak 2,85 juta ton.
Berdasarkan pantauan pada minggu IV (20 September 2021), stok jagung nasional mencapai 2,85 juta ton. Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan, 744.250 ton (27 persen) di pengepul, 423.502 ton (15 persen) di agen, 288.305 ton (11 persen) di pengecer, 276.300 ton (10 persen) di usaha lain atau pakan mandiri dan sisanya 6 persen berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.
Dengan begitu tidak ada masalah dengan stok jagung kita tahun ini, kecuali cari jagung sampai 7.000 ton di supermarket tidak mungkin dapat. Tapi kalau turun ke petani dan Grobogan hari ini pasti ada berapa saja maunya.
Ketersediaan jagung dalam negeri dipastikan aman. Sebab jagung merupakan komoditas yang mudah ditanam di seluruh daerah Indonesia. Saya menjamin validitas data yang keluarkan pemerintah atau digunakan Kementan karena dihasilkan mulai dari proses standing crop, pemantauan melalui agriculture war room atau melalui satelit dan berdasarkan laporan pemerintah daerah serta data telah disinkronkan dengan BPS.
Saya meminta untuk turun lakukan validasi, terbukti hasilnya jagung kita ada. Bahwa kemudian ada kenaikan harga, itu lain persoalan. Sekali-sekali petani jagung menikmati untung. Saya bahagia sekali hari ini dan saya yakin Presiden Jokowi sangat memperhatikan pertanian. Menangani pertanian tidak boleh ada kepura-puraan, bahwa kemudian ada fluktuasi harga itu bagian lain yang harus kita tangani secara bersama-sama.
Kami akan terus menggenjot produksi jagung khususnya untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak secara nasional. Ia meminta agar semua pihak termasuk perusahaan pakan untuk melakukan penyerapan jagung dari petani lokal secara maksimal.