Tampilkan di aplikasi

Nilai ekonomi kentang menggiurkan

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3913
6 Oktober 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3913

Prof. Suharsono, pakar dan pemulia kentang

Sinar Tani
Umbi kentang memiliki nilai ekonomi tinggi dan menggiurkan. Disamping bisa dimanfaatkan sebagai sayuran pelengkap menu harian masyarakat, kentang juga berpotensi besar dikembangkan sebagai bahan baku industri berbagai jenis pangan olahan pendukung bisnis kuliner. Guru besar IPB University, Prof. Dr. Ir. Suharsono DEA di acara webinar bertema “Sehat dan kenyang Makan Kentang” yang digelar Tabloid Sinar Tani bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, mengemukakan bahwa potensi ekonomi kentang sudah terbukti luar biasa besar.

Tak hanya di hulu yakni di kegiatan budidaya tanamannya, aktivitas produktif masyarakat di hilir terkait komoditas kentang juga kian semarak. Industri olahan kentang demikian cepat berkembang mulai skala rumahan (UMKM) hingga industri besar didukung sarana prasarana modern dan berorientasi ekspor.

Kentang dipandang sebagai komoditas pertanian yang secara ekonomi prospeknya sangat menjanjikan mengingat beberapa negara sudah menjadikannya sebagai makanan pokok. “Bahkan kentang terdata sebagai sumber karbohidrat ke-5 di dunia,” jelas Prof. Suharsono.

Ia menekankan bahwa komoditas kentang menarik bagi petani karena produktivitas pertanamannya tinggi sehingga di saat panen bisa mendatangkan pendapatan yang relatif tinggi pula. Data tahun 2019 produktivitas rata-rata di Indonesia sebesar 19,3 ton per ha. Di tingkat dunia produktivitas rata-rata 21,4 ton per ha bahkan di AS bisa mencapai 50,3 ton per ha.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI