Tampilkan di aplikasi

Panen jagung, dari Indonesia Barat hingga Timur

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3913
6 Oktober 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3913

Panen jagung

Sinar Tani
Keberadaan jagung sempat menimbulkan keresahan kalangan peternak. Namun kekhawatiran tersebut bisa ditepis, dari Indonesia bagian barat hingga timur kini mulai panen. Panen jagung berlangsung di 130 kabupaten. Berdasarkan pantauan pada minggu IV (20 September 2021), stok jagung nasional mencapai 2,85 juta ton.

Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan, 744.250 ton (27 persen) di pengepul, 423.502 ton (15 persen) di agen, 288.305 ton (11 persen) di pengecer, 276.300 ton (10 persen) di usaha lain atau pakan mandiri dan sisanya 6 persen berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain.

Saat panen jagung bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang berlangsung serentak bersama 4 gubernur dan 26 bupati, Bupati Grobogan Sri Sumarni berharap, petani bisa menikmati hasil panen dan pemerintah tidak membuka impor jagung.

”Saya minta agar petani menikmati hasil panen, jangan impor. Baru dengar ada impor saja harga langsung jatuh. Mohon tidak ada impor jagung. Kita bisa lihat di Desa Banjarsari ini dikelilingi tanaman jagung siap panen di bulan September sampai akhir tahun,” ujarnya.

Seperti diketahui, Grobogan salah satu lumbung pangan Provinsi Jawa Tengah. Untuk jagung, perkiraan luas panen 2021 mencapai 121.200 hektar dengan produksi 783.700 ton, sehingga ketersediaan jagung di kabupaten memasok kebutuhan pakan ternak.

Adapun sentra panen jagung Kabupaten Grobogan tersebar di Kecamatan Pulokulon 6.812 hektar, Kradenan 3.561 hektar, Geyer 3.506 hektar, Gabus 3.126 hektar dan Toroh 2.048 hektar. Selain hasil panen petani, stok jagung Grobogan terdapat di 3 pabrik pakan sebanyak 32.265 ton.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI