Tampilkan di aplikasi

Mentan ingatkan daerah antisipasi La Nina

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3919
16 November 2021

Tabloid Sinar Tani - Edisi 3919

Menteri Pertanian Syahrul Yasin

Sinar Tani
Musim hujan mulai mengguyur berbagai sentra produksi pangan di Indonesia. Kondisi tersebut perlu diwaspadai petani, terutama banjir dan serangan hama dan penyakit yang menerpa lahan pertanian. Beberapa wilayah Indonesia mulai merasakan dampak La Nina.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kejadian La Nina terus berkembang dengan intensitas lemah–sedang hingga Februari 2022. Jumlah hari hujan di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada periode Agustus 2021 hingga Maret 2022 dengan peningkatan jumlah hari hujan di atas 40 persen.

“Saat ini kita merasa khawatir dengan planet bumi yang lagi rusak, tanda-tanda rusak di depan mata dan sudah terjadi. Terjadinya climate change, bentuknya anomali iklim, terjadi cuaca ekstrim yang sulit diprediksi. Bumi kita sedang masalah,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat webinar Mapping Daerah Rawan Banjir dan Kesiapan Brigade La Nina di Jakarta, Jumat (12/11).

Dengan kondisi saat ini SYL mengakui, semakin sulit memprediksi, karena semua sudah tidakkontinu, tidak linear dan semuanya sesuai kemauan alam. Kondisi ini bukan hanya dialami Indonesia, tapi juga dunia. “Tanda-tandanya bisa kita lihat, hujan lebat sekali, volume besar air hingga permukaan air laut naik dan terjadi rob. Bahkan ada yang memperkirakan air laut masuk hingga 80 km dari bibir pantai,” tuturnya.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI