Kementerian Pertanian berupaya untuk mendorong para petani bertransformasi dengan mulai melakukan pengembangan pertanian canggih dan modern yang dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian serta pendapatan petani melalui penerapan teknologi Smart Green House.
Pada era revolusi industri 4.0 saat ini, smart farming menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di berbagai negara termasuk Indonesia. Salah satu penerapan smart farming adalah Smart Green House (SGH) yang merupakan metode penanaman hidroponik.
Terutama menghadapi tantangan lahan yang semakin tergerus dan menyempit karena pertumbuhan populasi penduduk yang terus meningkat. Namun, di sisi lain, produksi juga harus ditingkatkan. SGH ini juga dapat membantu meningkatkan produksi pertanian di tengah keterbatasan lahan yang semakin terasa.
Penerapan Smart Green House dikhususkan bagi petani milenial untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian yang lebih baik dibandingkan konvensional. Secara teknis Smart Green House dikendalikan secara otomatis berdasarkan sensor ataupun jarak jauh hanya dengan menggunakan laptop atau smartphone berbasis android. Smart Green House merupakan pertanian modern yang memanfaatkan informasi teknologi khususnya internet of thing atau artifisial intelijen, menggunakan sensor yang dilengkapi dengan big data.
