Tampilkan di aplikasi

Olah tanah dengan benar, pirit tak bercampur

Tabloid Sinar Tani - Edisi 4017
8 Desember 2023

Tabloid Sinar Tani - Edisi 4017

Lahan rawa

Sinar Tani
Lahan rawa pasang surut seringkali menjadi sumber daya pertanian yang berharga, namun petani dihadapkan pada tantangan serius, yaitu keracunan besi (Fe) yang menjadi momok menakutkan. Fenomena ini terutama terjadi di tanah sulfat masam salah satu jenis tanah yang umum dijumpai di lahan rawa pasang surut.

BPSIP Rawa memiliki cara untuk mengolah tanah kovervasi di lahan sulfat masam, yakni penyiapan lahan tanpa olah tanah (TOT) menggunakan herbisida. Cara kedua adalah Sistem olah tanah sempurna bersyarat (OTSB), dilakukan secara konvensional dapat menggunakan cangkul, bajak maupun dengan traktor.

Untuk olah tanah bersyarat, dilakukan dengan beberapa persyaratan, antara lain, kedalaman olah tanah tidak melebihi dari 20 cm, idealnya sekitar 12 – 15 cm. Kedalaman olah tanah dipertahankan tetap di atas lapisan pirit yang terdapat di dalam tanah sehingga pirit tidak terganggu.

Trik Sukses
Sewaktu mengolah tanah, sawah harus dalam keadaan berair (tergenang/suasana reduksi), dan mempertahankan keadaan sawah tetap tergenang. Dengan penerapan ke dua sistem penyiapan lahan tersebut, pirit yang ada di dalam tanah tidak terganggu dan tetap stabil sehingga tanaman padi bebas dari keracunan besi, Sistem olah tanah konservasi (OTK) menunjukkan kinerja yang baik di lahan rawa pasang surut lahan sulfat masam.
Tabloid Sinar Tani di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI