Ikhtisar
Bruce Lipton, Ph.D, seorang pakar di bidang sistem sel dan biologi molekul, pernah menegaskan bahwa seseorang yang berpikir positif (berhusnudzon) akan membuat dirinya tenang dan bahagia. Saat itulah sel-sel otak akan mengeluarkan zat-zat aktif seperti Endorphin, Serotonin, dan banyak lagi Neurotransmitter otak lainnya serta hormon-hormon yang sangat baik bagi sel-sel tubuh manusia. Tapi apa dan bagaimana sesungguhnya husnudzon itu? Apakah ia hanya sekedar mensyaratkan kita untuk senantiasa berpikir positif? Lantas bagaimana cara kita untuk menggunakan dan memaksimalkan husnudzon itu dalam laku kehidupan sehari-hari?
Buku yang ada di tangan Anda ini akan mencoba untuk mengupas pertanyaan-pertanyaan itu. Dengan bahasa yang mudah dimengerti, ditaburi dengan banyak dalil otentik, dan basah dengan kisah-kisah yang dapat membuat kita termotivasi, risalah ini akan mengantarkan Anda untuk menyibak hikmah di balik perintah husnudzon. Bersabarlah dan gall hikmah apa pun yang bisa Anda temukan dalam buku ini.
INGAT: Sebaik apa pun buku motivasi yang Anda baca, semuanya akan menjadi sia-sia jika Anda tidak mempraktikkannya.
Pendahuluan / Prolog
Pengantar Penulis
Segala puji hanya bagi Allah. Saya memuji dan memohon ampunan dari segala dosa serta kesalahan kepada-Nya. Saya juga memohon pertolongan -Nya dari segala keruwetan hidup dan juga dari kejahatan para mahluk-Nya. Barangsiapa yang telah disesatkan oleh-Nya, maka tidak akan ada yang bisa memberinya petunjuk. Barangsiapa yang telah diberikan petunjuk oleh-Nya, maka tidak akan ada yang bisa menyesatkannya meski sesaat.
Selanjutnya saya bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak untuk diibadahi kecuali Allah semata. Saya pun bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba sekaligus utusan-Nya. Dialah pemuka para nabi dan pemilik syafa’at yang agung. Semoga selawat serta salam senantiasa tercurah untuknya dan keluarganya.
Ketika saya mendapati bahwa iman terbagi menjadi dua, yaitu sabar dan syukur, sebagai seorang hamba yang berusaha untuk menjadi kafah (sempurna) dalam berikhtiar, saya terus mencoba untuk memaksimalkan husnudzon kepada setiap kegagalan dalam kehidupan ini.
Sebelum saya mengakhiri pengantar ini, izinkan saya untuk menghaturkan ucapan terima kasih dan salam takzim kepada beberapa orang yang berjasa berikut ini:
1. Kedua orangtua tercinta yang karena perantaraan mereka saya bisa lahir ke dunia ini,
2. Kakak saya Rahman Khan beserta keluarga di Singapore,
3. Bunda Rosita di San Jose, Amerika Serikat: Pelajaran darimu tak terlupakan,
4. Bunda Liza di Columbus, Amerika Serikat, atas nasihatnya: husnudzon adalah modal utama untuk memperbaiki hidup,
5. Abdul Aziz di Kahramanmaras, Turki: diskusi husnudzon akan selalu menarik jika bersamamu,
7. Wulan Di Riau dengan kisah hidupnya yang inspiratif dan Lukman Agung dengan diskusi menariknya selama merevisi buku ini,
8. Hilman Syahrizal, Mbak Eli, dan keponakanku: dukungan kalian semua untuk saya selama ini sangat luar biasa,
9. Pakde Haji Sholeh dan Bude Us “Ndut.” di Ratna Fried Chicken, atas wejangan dan inspirasinya,
10. Ulfah Mardiana di HIMTI: anjsangsana cinta membutuhkan kedewasaan. Hidup itu hanya sekali dan kamulah yang bisa mengukir masa depanmu sendiri,
11. Pak Kaji Parman; terima kasih untuk setiap senyum ramahnya. Juga untuk seluruh Takmir masjid Al-Huda, Sudagaran Wonosobo,
12. Terakhir untuk Dian Asmorojati di UNSIQ dan Ikha Khomsina Amalia: jaga dan terus jalankan husnudzon untuk semua keadaan.
Penulis
Abu Salman Farhan Al-Atsary - Abu Salman Farhan Al-Atsary adalah lelaki yang tinggal di kota dingin, Wonosobo. Pria yang gemar sekali membaca dan minum kopi hitam ini merupakan santri kalong alias ngaji kuping yang memiliki hasrat besar untuk bisa belajar langsung kepada ulama di Negeri Yaman atau Nejd. Salah satu cita-citanya adalah mendirikan pondok pesantren modern yang memadukan ilmu keislaman dengan sains dan teknologi yang berbasis entrepreneurship.
Di sela-sela aktivitasnya sebagai penulis untuk menebarkan ilmu dan senantiasa berusaha untuk menambah wawasan Islam melalui berbagai kajian yang diikutinya, saat ini penulis juga sedang menguatkan tekad dan bekal untuk mewujudkan niatnya belajar qira’ah sab’ah secara kafah di hadapan para ulama.
Beberapa buku telah ditulis, di antaranya adalah: Amalan Satu Jam (Laskarmedia, Jakarta 2012), Sebuah Jalan cinta: Bimbingan pernikahan dari motivasi sampai soal mendidik anak (proses terbit), 9 Rahasia Mudah dan Cepat Meraih Pertolongan Allah (Divapress, Yogyakarta, 2012), Perintah Allah dan Rasul-Nya Untuk Para Wanita (Realbooks, Jogjakarta)
Daftar Isi
Sampul
Pengantar Penulis
Daftar Isi
Bab I. Husnudzon Dalam Pandangan Islam
Nabi Pun Harus Berhusnudzon
Para Sahabat Pun Berhusnudzon
Data Medis Tentang Pentingnya Husnudzon
Rahasia Husnudzon
Bab II. Kisah-kisah Kedahsyatan Husnudzon
Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir
PHK Membuatku Kaya
Kisah Raja dan Perdana Menteri
Cinta Ditolak, Husnudzon Bertindak
Husnodzon dan Kesabaran Nabi Ayub
Gagal Ginjal Versus Husnodzon
Keterhijaban dan Baik Sangka
Segelas Garam
"Jamu Tolak Miskin" Itu Husnudzon
Sebutir Telur
Indahnya Berbaik Sangka
Orang Alim dan Pelacur
Kisah Lelaki Anshar
Kisah Nabi Daud Dan Janda Tua
Bab III. Law Of Atraction (LoA) dan Husnudzon
Sebuah Keberuntungan
Keutamaan Husnudzon
Bab IV. Kiat Menarik Rezeki Dengan Husnudzon
Buka Dulu Jalannya
Pegang Erat
Jalankan Semua Resepnya
Bab V. Terapi Membangkitkan Th e Power Of Life
Menggali Keikhlasan
Mencari Hidayah Dalam Sedekah
Dahsyatnya Senyuman
5 Obat Hati
Bab VI. Bekal Keabadian
Apapun Masalahnya, Obatnya Adalah Husnudzon
Peran Vital Husnudzon
Harus Memiliki
Bab VII. Tips Mudah Berhusnudzon
Ikhlas
Muhasabah
Tingkatkan Kadar Keimanan
Senantiasa Mencoba Hal Positif
Yakini: Apa Pun Yang Kita Peroleh Itu Yang Terbaik Untuk Kita
Biasakan Diri Untuk Qona'ah
Bab VIII. Sebuah Kesimpulan
Mewaspadai Pembatal Husnudzon
Bentuk-bentuk Pembatal Husnudzon
Daftar Pustaka
Tentang Penulis