Kemandirian merupakan salah satu hikmah dari asma Allah, yakni al-Qayyuum, atau Yang Mahaberdiri Sendiri. Allah tidak membutuhkan sesuatu pun dalam mengurus semesta ini. Berbeda dengan manusia, yang setiap saat membutuhkan campur tangan orang lain dalam menjalani kehidupannya.
Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi umat mandiri, yang tidak bergantung pada orang lain baik mandiri secara akidah maupun secara ekonomi. Secara akidah berarti tak ada satu pun sandaran atau tempat bergantung kecuali Allah SWT, sedangkan secara ekonomi, ia mampu bertahan hidup tanpa bantuan orang lain.
Tentang kemandirian ini, Allah SWT sudah menegaskan dalam firman-Nya yang artinya, “...Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan (nasib) yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Rad [13]: 11).
Berbagai upaya dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS), salah satunya DT Peduli untuk mewujudakan umat yang mandiri dan berdaya. Melalui pembinaan rutin, DT Peduli tak sekadar memberi kail, tapi juga membina para mustahik untuk mandiri secara akidah dan ekonomi.
Sahabat, saat ini masih banyak umat Islam yang masih belum bisa mandiri. Karenanya, tunggu apa lagi, mari bergabung bersama DT Peduli dan bersama-sama memandirikan dan memberdayakan umat untuk kehidupan yang lebih baik