Tampilkan di aplikasi

Nasib guru ngaji masa kini

Majalah Swadaya - Edisi 190
3 Juli 2018

Majalah Swadaya - Edisi 190

Madnur (28 thn), laki-laki asal Kampung Gunung Gede, Lebak, Banten ini cukup dikenal. Selain orangnya baik, supel, dan ramah, Madnur seorang guru ngaji yang dikenal pantang mengeluh. Ia syarat inspirasi bagi orang-orang yang lemah dan menyerah pada keterpurukan.

Swadaya
Madnur, sosok yang ulet dan pekerja keras. Jika sebagian kita ada yang kendur semangat hidupnya, kehidupan Madnur dapat menjadi cermin untuk belajar. Lima belas tahun lalu, Madnur menikah dengan seorang gadis dan memutuskan tinggal di Kampung Gunung Gede. Kini, ia di karuniai dua orang anak. Rumahnya yang hanya berukuran sederhana, ikut roboh saat gempa menimpa beberapa bulan lalu. Namun, alhamdulillah sudah kembali dibangun atas bantuan DT Peduli.

Aktivitas sehari-harinya adalah sebagai kuli panggul kayu dan pekerja serabutan. Setiap pagi berangkat ke tengah hutan untuk memikul kayu sebagai ikhtiar menjemput rezeki. Biasanya, ia banyak menghabiskan waktu hingga siang, lalu kemudian kembali ke rumah uituk istirahat dan salat.

Untuk menambah penghasilan, ia juga mencari kayu bakar untuk dijual atau hanya sekedar untuk persediaan bahan bakar kompor yang masih menggunakan tungku api. Bila sore menjelang, Madnur bergegas pulang dan segera menuju masjid untuk mengajar ngaji al-Quran bagi anak-anak dan orang tua di kampungnya.

Meski dalam keterbatasan dan ekonomi keluarga sulit, ia tetap mengabdikan dirinya untuk menjadi jalan agar anak-anak dan warga di kampung itu bisa membaca al-Quran serta memahami ilmu agama. Sejak lima belas tahun lamanya ia menjadi guru ngaji, sejak saat itu pula tak satu rupiah pun ia menerima upah. Anak-anak yang belajar ngaji pun tidak ada yang dipungut biaya alias gratis.

Sejak kehadiran DT Peduli, Madnur semakin semangat. Mungkin inilah jawaban atas doa yang selama ini ia panjatkan. Pagi itu, ia terasa memiliki semangat baru untuk terus berjuang dan berkhidmat kepada umat dengan mengajarkan al-Qur’an di kampungnya.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI