Tampilkan di aplikasi

Ayah tidak peduli kepada anak

Majalah Swadaya - Edisi 206
27 Februari 2020

Majalah Swadaya - Edisi 206

Ayah dan anak

Swadaya
Islam adalah agama rahmah yang penuh kasih sayang. Dan hidup rukun dalam bertetangga adalah moral yang sangat ditekankan dalam Islam. Jika umat Islam memberikan perhatian dan menjalankan poin penting ini, niscaya akan tercipta kehidupan masyarakat yang tenteram, aman, dan nyaman.

Hak dan kedudukan tetangga bagi seorang muslim adalah sangat mulia, bahkan menjadi salah satu indikasi keimanan seseorang. “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya.” (HR.

Bukhari 5589, Muslim 70) Begitu pentingnya kedudukan tetangga dalam Islam, kita diperintahkan berbuat baik terhadap tetangga, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.

Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. an-Nisa [4]: 36)Lalu, bagaimana jika kita yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari tetangga? Tentu saja harus diselesaikan dengan bijak.

Sampaikan kekurangnyamanan kita kepadanya dengan baik-baik. Bila ternyata belum ada perubahan, coba untuk menggali informasi lebih lengkap mengapa kejadian tersebut dilakukan olehnya. Kenali dan pahami, selanjutnya jika perlu bisa menghadirkan orang ketiga sebagai penengah.

Misal, ketua RT setempat atau sesepuh masyarakat untuk menyelesaikannya. Namun jika masih tidak bisa, maka doakan, bersikap sabar, dan perbanyak berbuat kebaikan terhadap tetangga yang “mengganggu” tersebut. Mudah-mudahan Allah melembutkan hatinya.
Majalah Swadaya di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI