Tampilkan di aplikasi

Nestapa di tanduk Afrika

Majalah Swara Cinta - Edisi 74
15 September 2017

Majalah Swara Cinta - Edisi 74

“Sisa-sisa penderitaan karena konflik komunal sejak tahun 1991 belum lah usai. Dampak bencana kekeringan di tahun 2011 juga belum hilang.

Swara Cinta
Tiga bocah tengah duduk melingkar. Mereka memainkan sepasang sandal warna kuning dengan mengayunkan dan memeluknya. Namun, cuma dua anak yang asyik bermain, satu anak yang lebih besar badannya, hanya berdiam. Ia memicingkan mata ke arah kanan wajahnya, tapi entah apa yang dilihatnya.

Tak jauh dari tiga bocah itu, seorang balita juga tampak menikmati memainkan pasir di depannya. Seperti di pantai, ia membuat gundukan menyerupai gunung. Kepalanya bergoyang ke kanan dan ke kiri, seperti tengah berdendang. Tak nampak kesedihan di wajah anak-anak itu.

Padahal, mereka baru saja menempuh perjalanan jauh yang melelahkan. Mereka baru tiba di kamp pengungsian di wilayah Distrik Kahda, 50 kilometer sebelah utara Mogadishu. Berbeda dengan ribuan pengungsi lainnya yang menempati tenda-tenda kecil, mereka berkumpul dalam area seluas 400 meter persegi yang dikelilingi seng.

Tempat yang disebut dengan Kamil Center ini semacam ruang asimilasi bagi pengungsi sebelum bergabung dengan ribuan orang yang menempati kamp. Saat SwaraCinta menyambangi tempat ini, Senin 3 April lalu, terdapat 250 keluarga atau hampir 1000 jiwa yang baru saja tiba.

Sebagian besar berasal dari Kurtun Warrey, sebuah desa yang terletak 90 kilometer dari Mogadishu. Meski menggunakan mobil, perjalanan yang mereka lakukan cukup lama, 12 jam. Infrastruktur jalan yang sangat buruk, ditambah ancaman gangguan keamanan, membuat mereka harus ekstra hati-hati dalam melakukan perjalanan.
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI