Tampilkan di aplikasi

Ketika Dompet Dhuafa menyatukan warga Cijambe

Majalah Swara Cinta - Edisi 72
18 September 2017

Majalah Swara Cinta - Edisi 72

Kebun Indonesia berdaya lokasinya sangat strategis. Berhubung seluruh warga telah menyatu dalam ikatan DD, kami berencana akan adakan festival.

Swara Cinta
Jarum jam baru menunjukan pukul setengah tujuh pagi. Namun 6 orang yang semuanya menenteng cangkul, arit dan gunting sudah terlihat meriung dalam bedeng sederhana di tengah areal perkebunan terpadu Indonesia Berdaya-Dompet Dhuafa, Subang, Jawa Barat. Kendati gerimis kecil masih turun membasahi, Ketika Dompet Dhuafa Menyatukan Warga Cijambe namun mereka terlihat riang menyambut hari.

Namun sebelum turun ke kebun, terlebih dahulu mereka mendiskusikan sesuatu. Tangan Sahrun (55) menunjuk-nunjuk sebidang kebun yang berada di sisi selatan, aksi Sahrun juga diikuti Andar (56) yang menunjuk rumput liar di sebidang lahan tak jauh dari saung. Sambil menyeruput kopi hitam panas yang masih berasap, Ade Suherlan (57) mengiyakan keinginan mereka.

Rupanya mereka tengah memetakan lahan kerja yang ingin digarap. Aktifitas tersebut rutin dilakukan sebelum mereka memulai hari. Sahrun, Andar dan Ade Suherlan merupakan petani penerima manfaat yang diberdayakan Dompet Dhuafa (DD). Ketika jarum jam menunjukan pukul tujuh mereka bersama Nurdin, Mamat dan Gilang, tiga petani lainnya lantas mengenakan sepatu boot lalu bergegas menuju area kerja masingmasing yang sudah ditentukan.

Dalam pembagian kerja mereka tak pernah iri, semua dikerjakan secara ikhlas. Jika salah seorang ada yang membutuhkan bantuan, petani lain tak sungkan membantunya. Itulah potret kehidupan sosial yang telah terbangun sejak DD hadir bersama program Indonesia Berdaya akhir 2014 lalu. Jauh sebelum DD tiba, para petani di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang lebih individual.
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI