Tampilkan di aplikasi

Asmat yang membuka mata kita

Majalah Swara Cinta - Edisi 84
1 Maret 2018

Majalah Swara Cinta - Edisi 84

Asmat terkenal dengan ukiran dan budayanya yang unik, tapi kini membuka mata kita karena Kejadian Luar Biasa (KLB) kesehatan; gizi buruk dan campak.

Swara Cinta
Asmat terkenal dengan ukiran dan budayanya yang unik, tapi kini membuka mata kita karena Kejadian Luar Biasa (KLB) kesehatan; gizi buruk dan campak. KLB itu menewaskan 71 balita Suku Asmat. Sontak, Suku Asmat menjadi perbincangan dunia. Tapi kali ini bukan karena keunikan ukirannya dan kekhasan budayanya.

Namun Asmat, kali ini menjadi perbincangan, karena banyak anakanak yang meninggal karena gizi buruk dan penyakit campak. Supaya menjadi fokus penyelesaian masalah, Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mengumumkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa Kesehatan, awal Januari 2018 lalu.

Disampaikan bahwa, informasi awal yang diterima Pusat Krisis Kesehatan terhadap bencana Kejadian Luar Biasa (KLB) ini, berasal dari 1 kecamatan, yaitu Agats, (08/01/2018). Ketika itu dilaporkan, telah terjadi KLB campak dan gizi buruk di Kampung Nakai, Distrik Pulau Tiga dan Kota Agats, Provinsi Papua. Sampai dengan (8/1/2018) tercatat 7 balita dirawat dengan gizi buruk di RSUD, 5 di antaranya juga positif campak.

Esoknya (9/2018) tim kesehatan juga mencatat kejadian serupa di Kampung Nakai, Distrik Pulau Tiga. Di sini dilaporkan, 2 balita meninggal dunia, dan di Kota Agats tercatat 12 Kasus campak dan 7 Kasus gizi buruk. Menindak lanjuti hal tersebut, Tim Kesehatan melakukan inspeksi ke kampung-kampung di Distrik Basim untuk pengobatan campak, gizi kurang dan gizi buruk.

Dalam data awal yang diperoleh informasi dari dinas kesehatan setempat jumlah korban dinyatakan sebanyak 9 Orang. Bahkan setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh angka kematian karena gizi buruk dan campak di Asmat ini sangat fantastis. Seperti disampaikan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek mengatakan, 71 orang meninggal akibat wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua.
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI