Peduli terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB), Campak dan Gizi Buruk yang menewaskan 71 anak-anak Suku Asmat, Papua, Dompet Dhuafa kembali menyelenggarakan Sound of Humanity bertajuk: “Irama Kepedulian untuk Asmat” di area parkir Pasar Panakkukang, Makassar.
Relawan Kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk Asmat Dr Rosita Rivai menuturkan, meski status KLB Asmat sudah dicabut oleh pemerintah bukan berarti Dompet Dhuafa lepas tangan menyikapi Asmat, pasca KLB.
Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan merasa terpanggil untuk terus memberikan pendampingan guna menuju masyarakat Asmat yang berdaya. “Pasca KLB kami fokus kepada pendampingan dan edukasi kesehatan serta pendidikan terhadap masyarakat Asmat. Di sana kami segera dirikan food bank,” ujar Rosita di sela-sela acara.
Dalam acara tersebut Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, Rama Adi Wibowo juga mengajak seluruh masyarakat Makassar untuk menyiapkan infaq terbaik guna membantu warga Asmat. “Mari kita wujudkan program Foodbank for Asmat dengan hadir dan siapkan infaq terbaik dalam kegiatan ini,” pungkasnya.
“Sound of Humanity Irama Kepedulian Untuk Asmat adalah kegiatan kampanye kepedulian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Kota Makassar bahwa bencana kemanusiaan sedang terjadi di Bumi Papua,” tambah Rama.
Di luar aksi ajakan, Sound of Humanity ini juga menjadi ajang pelaporan rencana program Dompet Dhuafa di Papua, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik. Dukungan publik kepada Dompet Dhuafa dalam upaya membentang kebaikan dengan membantu saudara kita di Asmat juga diharapkan meningkatkan pasca kegiatan ini.
