Assalamu’alaikum wr.wb,

Pembaca yang budiman, Setelah duka melanda Lombok, kini saatnya negri seribu masjid itu bangkit. Kendati hanya menyisakan luka dan puing-puing rumah yang berserakan, namun jangan sampai gempa bumi itu membuat kita lemah untuk menghadapi hari esok.

Sudah tak sedikit lembaga kemanusiaan yang turun ikut membantu saudarasaudara kita di Lombok, termasuk Dompet Dhuafa yang menerjunkan aneka respon mulai dari dapur keliling, hospital keliling hingga konsul trauma healing.

Memasuki fase recovery, beberapa unit hunian sementara (rumtara) mulai didirikan untuk menaungi korban. Agar kehidupan mereka kembali normal, mari kita wujudkan berdirinya sekolah, masjid dan 300 unit rumtara lainnya agar para korban tak lagi harus tidur beratap tenda. Di sisi lain mereka juga masih membutuhkan perhatian kita dalam bentuk pemulihan psikologis dan ekonomi. Saatnya Lombok bangkit.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Sampul
Senarai
Salam redaksi
Bingkai: Eretan, tak lekang zaman
Arus utama: Masjid darurat pengokoh jiwa
     Dakwah menenangkan jiwa
Warna: Masjid tengah teluk
Parenting: Tiada hari tanpa perang saudara
Khusus: Rumtara untuk warga Lombok
Lapsus: Bantuan Mengalir untuk Lombok
Global: Semua berutang pada China
Kreasi: Sarung salur
Fit n Fresh: Manfaat mengonsumsi kacang hijau bagi kesehatan
Aktualita
Sosok: Ustadz Abdul Rahman, agen perubahandesa margasari
Advertorial: “Dompet Dhuafa Bersama Wardah Beauty Distribusikan Daging Kurban di Dusun Tatinang”
Resensi film: The Making of Buya Hamka
Digitech: Lima Aplikasi yang Berisiko Membahayakan Smartphone
Beranda: Lomba Tujuh Belasan di Pengungsian
     Benu Buloe Ikut Distribusikan Daging Kurban di Lombok
     Tebar hewan kurban ke lebih dari 2000 KK di kota Malang
Destinasi: Pencerahan hati di tengah alam asri
Pendidikan: Wujudkan Generasi Andal, Dompet Dhuafa Gelar Strategic Leadership Training 1.0
Potret: Tatinang, Spot Wisata Menyenangkan di Pulau Seram
Idealektika: Mungkinkah Indonesia masuk ke industri 4.0?
Unggah: Amankan Pengungsi Lombok dari Rokok
Sketsa: Sepulang haji
Kontemplasi: Dari desa, demi desa