Tampilkan di aplikasi

Sepulang haji

Majalah Swara Cinta - Edisi 91
24 Januari 2019

Majalah Swara Cinta - Edisi 91

Bagi orang Betawi, pulang haji tanpa sambutan suara mercon jadi kurang afdol rasanya.

Swara Cinta
Idul Fitri 1439 H sudah lama lewat, tapi mendadak di lingkungan Pondok Flamnboyan malam itu terdengar suara ledakan mercon bertalu-talu, sambung menyambung. Ternyata sumber suara dari kampung sebelah, suara mercon warga yang baru saja menyambut kepulangan keluarga naik haji. Bagi orang Betawi, pulang haji tanpa sambutan suara mercon jadi kurang afdol rasanya.

“Uang kok dibakar-bakar tanpa guna, kan itu pemborosan Pak. Padahal dalam Islam hidup boros sangat dilarang,” Komentar Bu Atikah yang malam mendengar suara dar-derdor memekakkan telinga.

“Kalau yang boros orang tak mampu seperti kita memang tidak boleh, sebab tak punya bahan cadangan ekonomi. Tapi bagi Bang Asmawih dari kampung sebelah, ya nggak apa, wong duitnya nggak berseri.” Jawab Pakde Gendro, terkesan asal jawab saja.

Yang baru pulang haji memang Bang Asmawih, orang Betawi paling kaya di kampung sebelah. Pakde Gendro juga kenal baik dengan orang itu. Tanahnya banyak di mana-mana. Padahal kebanyakan berada di kawasan elit. Maka meski pun didiamkan saja, tiap tahun harganya merangkak naik. Dulu yang hanya ratusan ribu permeter, kini bisa berpuluh juta mendekati Pondok Indah.

Mobilnya selalu berganti-ganti, setiap ada mobil seri baru, selalu punya dia. Di rumah juga sering digelar pengajian dengan ustadz kelas TV. Cuma sayangnya, meski kaya raya, dia belum juga menunaikan rukun Islam yang ke lima. Alasannya, percuma naik haji jika ada tetangga di lingkungannya yang kelaparan.

“Kan Bang Mawih bisa survei, mana tetangga yang miskin, santuni mereka. Dan sahlah naik haji sampeyan.” Kata Pakde Gendro sekali waktu ketemu dengannya.
Majalah Swara Cinta di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI