Tampilkan di aplikasi

Buku UGM Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Silvikultur

Ilmu Seni dan Teknologi Membangun Hutan

1 Pembaca
Rp 96.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 288.000 13%
Rp 83.200 /orang
Rp 249.600

5 Pembaca
Rp 480.000 20%
Rp 76.800 /orang
Rp 384.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sumberdaya alam hutan wajib dikelola secara bijaksana dan berkelanjutan untuk memenuhi dan mendukung kehidupan manusia baik bagi generasi sekarang maupun yang akan datang. Sebagian hutan Indonesia telah dikelola dengan suatu program terencana dari serangkaian tindakan silvikultur yang meliputi kegiatan penanaman. pemeliharaan, dan pemanenan untuk kemudian ditanami kembali sehingga dapat memenuhi asas kelestarian ekonomi-sosial dan ekologi-lingkungan. Sebagian kawasan hutan pada beberapa dekade terakhir juga telah dieksploitasi secara cepat dan tidak terkendali sehingga telah terjadi kerusakan sumberdaya hutan yang sangat memengaruhi kehidupan umat manusia dan mahluk hidup lainnya. Untuk membangun kembali hutan yang telah dipanen dan memperbaiki kondisi hutan yang telah mengalami degradasi diperlukan ilmu. seni, dan teknologi membangun hutan. Pengetahuan dan teknologi manusia untuk sejauh mana menguasai ilmu, seni, dan teknologi silvikultur menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan dalam pengelolaan sumberdaya alam hutan secara lestari. Silvikultur sebagai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni membangun dan memelihara tegakan hutan dituntut untuk dapat memfasilitasi pengelolaan hutan yang berkelanjutan baik secara ekonomi maupun ekologi. Buku ajar Silvikultur ini disusun untuk dapat memberikan ilmu. seni, dan teknologi dalam pembangunan dan pemeliharaan tegakan hutan atas dasar silvika sehingga komposisi, struktur. dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pengelolaan yang telah ditetapkan. Bab Pendahuluan menjelaskan tentang kondisi hutan dan kehutanan Indonesia, dilanjutkan dengan pengertian, kedudukan, dan tujuan silvikultur. Pokok bahasan berikutnya menjelaskan tentang pengertian sistem silvikultur dan metode reproduksi; sistem silvikultur tebang pilih, tebang parsial, dan tebang habis; dan diikuti dengan penjelasan tentang permudaan alam dan permudaan buatan sebagai suatu rangkaian dalam sistem silvikultur setelah tahapan pemanenan pohon. Buku ajar ini juga memberikan materi pembelajaran tentang berbagai aspek budi daya tanaman kehutanan mulai dari perbenihan, persemaian, penanaman, pemeliharaan sampai dengan pohon siap untuk dipanen. serta aspek penanaman kembali setelah pemanenan.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Suryo Hardiwinoto / Widiyatno / M. Gunawan Wibisono / Adriana / Budiadi / Priyono Suryanto / Aqmal Nur Jihad

Penerbit: UGM Press
ISBN: 9786233591799
Terbit: Maret 2024 , 256 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Sumberdaya alam hutan wajib dikelola secara bijaksana dan berkelanjutan untuk memenuhi dan mendukung kehidupan manusia baik bagi generasi sekarang maupun yang akan datang. Sebagian hutan Indonesia telah dikelola dengan suatu program terencana dari serangkaian tindakan silvikultur yang meliputi kegiatan penanaman. pemeliharaan, dan pemanenan untuk kemudian ditanami kembali sehingga dapat memenuhi asas kelestarian ekonomi-sosial dan ekologi-lingkungan. Sebagian kawasan hutan pada beberapa dekade terakhir juga telah dieksploitasi secara cepat dan tidak terkendali sehingga telah terjadi kerusakan sumberdaya hutan yang sangat memengaruhi kehidupan umat manusia dan mahluk hidup lainnya. Untuk membangun kembali hutan yang telah dipanen dan memperbaiki kondisi hutan yang telah mengalami degradasi diperlukan ilmu. seni, dan teknologi membangun hutan. Pengetahuan dan teknologi manusia untuk sejauh mana menguasai ilmu, seni, dan teknologi silvikultur menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan dalam pengelolaan sumberdaya alam hutan secara lestari. Silvikultur sebagai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni membangun dan memelihara tegakan hutan dituntut untuk dapat memfasilitasi pengelolaan hutan yang berkelanjutan baik secara ekonomi maupun ekologi. Buku ajar Silvikultur ini disusun untuk dapat memberikan ilmu. seni, dan teknologi dalam pembangunan dan pemeliharaan tegakan hutan atas dasar silvika sehingga komposisi, struktur. dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pengelolaan yang telah ditetapkan. Bab Pendahuluan menjelaskan tentang kondisi hutan dan kehutanan Indonesia, dilanjutkan dengan pengertian, kedudukan, dan tujuan silvikultur. Pokok bahasan berikutnya menjelaskan tentang pengertian sistem silvikultur dan metode reproduksi; sistem silvikultur tebang pilih, tebang parsial, dan tebang habis; dan diikuti dengan penjelasan tentang permudaan alam dan permudaan buatan sebagai suatu rangkaian dalam sistem silvikultur setelah tahapan pemanenan pohon. Buku ajar ini juga memberikan materi pembelajaran tentang berbagai aspek budi daya tanaman kehutanan mulai dari perbenihan, persemaian, penanaman, pemeliharaan sampai dengan pohon siap untuk dipanen. serta aspek penanaman kembali setelah pemanenan.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Indonesia dikaruniai Tuhan Yang Esa sumberdaya alam hutan yang begitu luas dengan berbagai formasi vegetasi. Sebagai sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (a renewable resource), hutan mempunyai fungsi dan peran yang sangat banyak bagi kehidupan manusia, baik manfaat ekonomi, sosial budaya, maupun manfaat ekologi-lingkungan.

Oleh karena itu, sumberdaya alam hutan wajib dikelola secara bijaksana dan berkesinambungan untuk memenuhi dan mendukung kehidupan dan penghidupan manusia baik bagi generasi sekarang maupun yang akan datang.

Sebagian kawasan hutan di Indonesia telah dikelola dengan baik sehingga dapat memenuhi asas kelestarian produksi, ekonomi-sosial, dan ekologi-lingkungan. Secara umum, pengelolaan kawasan hutan ditujukan untuk menghasilkan barang ekonomi dan jasa lingkungan.

Sebagian hutan dikelola dengan tujuan utama untuk menghasilkan barang yang berupa bahan baku kayu (baik kayu pertukangan, pulp, plywood, atau lainnya) maupun nonkayu (getah, bunga, buah, atau lainnya); sebagian yang lain dikelola dengan tujuan untuk kawasan perlindungan dan jasa lingkungan.

Hutan telah dikelola dengan suatu program terencana dari tindakantindakan silvikultur yang dilakukan selama periode satu daur, meliputi penanaman, pemeliharaan tanaman, dan diikuti dengan tindakan pemanenan untuk kemudian ditanami kembali. Sebagai makhluk hidup, ada saatnya pepohonan dalam hutan akan mengalami proses penuaan dan kemudian mati. Produktivitas hutan akan mencapai tingkatan yang tinggi pada saat umur muda, semakin melambat dengan semakin bertambahnya umur sebelum akhirnya berhenti karena mati. Dalam memanfaatkan hutan, manusia berusaha untuk memanen kayunya pada puncak pertumbuhannya sebelum pohon tersebut mati untuk kemudian ditanami dan dibangun kembali sehingga menjadi tegakan hutan baru yang lebih produktif.

Di samping pengelolaan hutan yang telah dilakukan dengan baik, sebagian kawasan hutan pada beberapa dekade terakhir juga telah dieksploitasi secara cepat dan tidak terkendali sehingga telah terjadi kerusakan sumberdaya hutan yang sangat memengaruhi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari pemanfaatan hutan yang lebih menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan saat ini (jangka pendek) dan kurang mempertimbangkan manfaat untuk generasi mendatang (jangka panjang).

Untuk membangun kembali hutan yang telah dipanen kayunya dan memperbaiki kondisi hutan yang telah mengalami degradasi diperlukan ilmu, seni, dan teknologi membangun hutan. Pengetahuan dan teknologi manusia untuk sejauh mana menguasai ilmu, seni, dan teknologi silvikultur menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan dalam pengelolaan sumberdaya alam hutan secara berkelanjutan (lestari).

Silvikultur sebagai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni membangun dan memelihara tegakan hutan dituntut untuk dapat memfasilitasi pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Silvikultur merupakan landasan pokok dalam pengusahaan dan pengelolaan hutan untuk mendapatkan tegakan hutan dengan produktivitas tinggi, baik secara ekonomi maupun ekologi.Silvikultur merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Program Studi Kehutanan jenjang S-1 di Fakultas Kehutanan, UGM. Silvikultur berupaya memberikan materi pembelajaran berbasis riset yang dicirikan dengan pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk pembangunan dan rehabilitasi lahan dan hutan. Sintesa dari hasil riset tersebut dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang di dalamnya berisi tentang contoh nyata (authentic learning), menjawab kasus (problem-solving), kontekstual (hands on and minds on), dan menemukan sesuatu (inquiry discovery approach) dalam pengelolaan hutan dan lahan yang berkelanjutan di Indonesia.Buku ajar Silvikultur ini disusun untuk dapat memberikan ilmu, seni, dan teknologi dalam pembangunan dan pemeliharaan tegakan hutan atas dasar silvika sehingga komposisi, struktur, dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pengelolaan yang telah ditetapkan. Secara garis besar, buku ajar ini terdiri dari 10 pokok bahasan (bab), dengan sejumlah bab dibagi ke dalam subpokok bahasan (subbab). Materi pembelajaran dalam buku ajar ini dirancang untuk disampaikan dalam 14 kali pertemuan tatap muka dengan bobot 2 SKS.

Bab 1 merupakan Bab Pendahuluan, menjelaskan tentang sumberdaya alam hutan, kehutanan, dan kondisi hutan Indonesia (Subbab 1.1), dilanjutkan dengan Subbab 1.2 tentang pengertian dan kedudukan silvikultur, dan Subbab 1.3 tentang tujuan berbagai tindakan silvikultur yang diaplikasikan dalam mengelola tegakan hutan.

Bab 2 menjelaskan tentang pengertian sistem silvikultur dan metode reproduksi. Bab 3 menjelaskan tentang sistem silvikultur tebang pilih dan tebang parsial. Bab 4 menjelaskan tentang sistem silvikultur tebang habis. Bab 5 menjelaskan tentang permudaan alam dan permudaan buatan sebagai suatu kelanjutan fase atau tahapan dalam sistem silvikultur setelah fase pemanenan kayu.

Buku ajar ini memberikan materi pembelajaran tentang berbagai aspek budi daya tanaman kehutanan, mulai dari perbenihan, persemaian, penanaman di lapangan, pemeliharaan, sampai dengan pohon siap untuk dipanen, serta aspek penanaman kembali setelah pemanenan produk kayunya. Bab 6, 7, dan 8 secara berurutan menjelaskan tentang pokok bahasan perbenihan, persemaian, dan penanaman bibit tanaman kehutanan di lapangan. Dalam sistem silvikultur, setelah subsistem regenerasi dilaksanakan maka wajib dilanjutkan dan dirangkaikan dengan subsistem pemeliharaan yang dijelaskan dalam pokok bahasan 9 tentang pemeliharaan tanaman muda dan dilanjutkan dengan pokok bahasan tentang tebang pemeliharaan atau tebang antara pada Bab 10. Setelah subsistem pemeliharaan dilaksanakan dan diselesaikan maka wajib dilanjutkan dengan subsistem pemanenan produk kayu sebagai wahana untuk dilakukannya subsistem permudaan melalui penanaman kembali pada areal yang telah dipanen. Dengan demikian lulusan Program Studi Kehutanan akan mendapatkan bekal ilmu, seni, dan teknologi untuk membangun dan memelihara tegakan hutan yang produktif, kompetitif, efisien, sehat, dan lestari.

Materi dalam buku ajar ini sebetulnya telah disiapkan dan diajarkan kepada mahasiswa sejak berdirinya Fakultas Kehutanan, UGM, pada tahun 1962. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Almarhumah Prof. Oemi Haniā€™in S., Almarhum Prof. Soekotjo, Almarhum Ir. Soedjoko D.S., S.U., Almarhum Ir. Ibrahim Edris, S.U., Almarhumah Ir. Suginingsih, M.P. yang telah meletakkan dasar-dasar dan mengembangkan materi pembelajaran mata kuliah Silvikultur serta mengajarkannya kepada mahasiswa. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Prof.
M. Sambas Sabarnurdin dan Ir. Sukirno D.P., M.S. sebagai senior dan teman sejawat yang telah bersama-sama mengembangkan dan mengajarkan materi MK Silvikultur kepada mahasiswa. Penulis juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Dekan Fakultas Kehutanan dan Direktur Penelitian UGM yang telah memberikan tugas penulisan dan memfasilitasi penerbitan buku ajar ini.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. karena atas rahmat, karunia, dan ridha-Nya, alhamdulillah penulisan buku ajar Silvikultur ini dapat diselesaikan. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat ilmu bagi mahasiswa, staf pengajar, praktisi, dan pemerhati kehutanan serta masyarakat luas yang ingin belajar ilmu silvikultur.
Semoga buku ini dapat menjadi amal jariah bagi penulis dan semua pihak yang membantu baik langsung maupun tak langsung dalam penulisan buku ini. Kami mengharapkan kritik, saran, dan masukan dari pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan buku ajar ini pada masa yang akan datang.

Yogyakarta,
April 2023
Penulis

Daftar Isi

Sampul
Halaman Judul
Copyright
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Bab 1 Pendahuluan
     1.1 Hutan, Kehutanan, Dan Kondisi Hutan Indonesia
     1.2 Pengertian Dan Kedudukan Silvikultur
     1.3 Tujuan Tindakan Silvikultur
Bab 2 Sistem Silvikultur Dan Metode Permudaan
     2.1 Sistem Silvikultur
     2.2 Metode Permudaan
Bab 3 Sistem Silvikultur Tebang Pilih Dan Tebang Parsial
     3.1 Sistem Silvikultur Tebang Pilih
     3.2 Tebang Parsial (Seed-Tree Dan Shelterwoodmethod)
     3.3 Dampak Lingkungan Sistem Tebang Pilih Dantebang Parsial
Bab 4 Sistem Silvikultur Tebang Habis
     4.1 Pengertian Tebang Habis
     4.2 Perkiraan, Evaluasi, Dan Penanganan Dampak
Tebang Habis
Bab 5 Permudaan Alam Dan Permudaan Buatan
     5.1 Permudaan
     5.2 Permudaan Alam
     5.3 Permudaan Buatan
Bab 6 Perbenihan Tanaman Hutan
     6.1 Pengertian Buah, Biji, Dan Benih
     6.2 Pengertian Dan Jenis Sumber Benih
     6.3 Pengunduhan Dan Penanganan Benih
     6.4 Pengertian Dan Pengujian Mutu Benih
     6.5 Pengadaan Semai Dari Anakan Alam Dan Daripembiakan Vegetatif
Bab 7 Persemaian Tanaman Hutan
     7.1 Pengertian Dan Tipe Persemaian
     7.2 Kegiatan Persemaian
     7.3 Perencanaan Sarana Fisik Dan Organisasi Kerjapersemaian
     7.4 Kualitas Bibit
Bab 8 Pembuatan Tanaman Hutan
     8.1 Konsep Accelerated Optimal Growth (Aog) Dansilvikultur Intensif (Silin)
     8.2 Klas Kesuburan Tanah/Site Index
     8.3 Jarak Tanam
     8.4 Metode Pembuatan Tanaman Hutan
Bab 9 Pemeliharaan Tanaman Muda
     9.1 Pengertian Dan Jenis Pemeliharaan Tanamanmuda
     9.2 Periode Kritis Dan Inovasi Teknik Pengendaliangulma
Bab 10 Intermediate Cutting (Tebang Pemeliharaan)
     10.1 Tebang Pembebasan (Liberation Cuttings)
     10.2 Tebang Penjarangan (Thinning)
Daftar Pustaka
Glosarium
Tentang Penulis