Tampilkan di aplikasi

Buku UNS Press hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Estetika Paradoks Wayang Punakawan Dalam Telaah Tafsir Simbolik

1 Pembaca
Rp 40.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 120.000 13%
Rp 34.667 /orang
Rp 104.000

5 Pembaca
Rp 200.000 20%
Rp 32.000 /orang
Rp 160.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Seiring dengan perkembangan zaman membuat generasi muda mulai melupakan bagian dari sejarah Indonesia, yaitu seni pertunjukan wayang. Indonesia memiliki bermacam-macam jenis wayang yang memiliki ciri khas tersendiri dalam penggambaran tokoh dan di setiap pertunjukannya. Dalam seni pertunjukan wayang terdapat banyak sekali pelajaran atau nilai-nilai kehidupan yang dapat dijadikan rujukan. Oleh karena itu, wayang sudah seharusnya dilestarikan oleh generasi-generasi yang akan datang.

Beberapa tokoh yang ada dalam pertunjukan wayang memiliki watak dan karakter yang beraneka ragam. Hal tersebut menggambarkan watak dan karakter dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara tokoh-tokoh dalam pewayangan yang sangat digemari dan ditunggutunggu dalam setiap pertunjukan adalah Punakawan. Tokoh punakawan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong sangat menggambarkan kondisi di masyarakat. Mereka memiliki bentuk fisik yang berbeda-beda. Dari berbagai bentuk fisik punakawan tersebut memiliki makna simbolik yang menunjukkan sifat dan karakter dalam tiap-tiap tokoh.

Punakawan menjadi penasehat ketika seseorang dalam kesusahan, menjadi penyemangat dalam keputusasaan, menjadi pereda amarah dalam keadaan emosi, menjadi teman ketika kesepian, menjadi penyembuh saat kesakitan, serta menjadi penghibur saat dalam kesusahan. Sudah seharusnya para generasi muda mencontoh perilaku baik dari dari penggambaran tokoh Punakawan yang ada dalam seni pertunjukan wayang Jawa.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Slamet Subiyantoro / Mohamad Suharto
Editor: Dimas Fahrudin

Penerbit: UNS Press
ISBN: 9786023977673
Terbit: Desember 2022 , 57 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Seiring dengan perkembangan zaman membuat generasi muda mulai melupakan bagian dari sejarah Indonesia, yaitu seni pertunjukan wayang. Indonesia memiliki bermacam-macam jenis wayang yang memiliki ciri khas tersendiri dalam penggambaran tokoh dan di setiap pertunjukannya. Dalam seni pertunjukan wayang terdapat banyak sekali pelajaran atau nilai-nilai kehidupan yang dapat dijadikan rujukan. Oleh karena itu, wayang sudah seharusnya dilestarikan oleh generasi-generasi yang akan datang.

Beberapa tokoh yang ada dalam pertunjukan wayang memiliki watak dan karakter yang beraneka ragam. Hal tersebut menggambarkan watak dan karakter dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara tokoh-tokoh dalam pewayangan yang sangat digemari dan ditunggutunggu dalam setiap pertunjukan adalah Punakawan. Tokoh punakawan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong sangat menggambarkan kondisi di masyarakat. Mereka memiliki bentuk fisik yang berbeda-beda. Dari berbagai bentuk fisik punakawan tersebut memiliki makna simbolik yang menunjukkan sifat dan karakter dalam tiap-tiap tokoh.

Punakawan menjadi penasehat ketika seseorang dalam kesusahan, menjadi penyemangat dalam keputusasaan, menjadi pereda amarah dalam keadaan emosi, menjadi teman ketika kesepian, menjadi penyembuh saat kesakitan, serta menjadi penghibur saat dalam kesusahan. Sudah seharusnya para generasi muda mencontoh perilaku baik dari dari penggambaran tokoh Punakawan yang ada dalam seni pertunjukan wayang Jawa.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Kebudayaan dan segala produknya adalah hasil dari proses kehidupan manusia yang mempengaruhi cara hidup manusia (Pesurnay, 2018). Kebudayaan nasional selalu berkaitan dengan masalah identitas nasional (Fritjof, 2002) dan identitas nasional Indonesia dianggap sebagai perpaduan dari semua budaya lokal Nusantara yang mewakili ekspresi puncak karakteristik budaya yang bernilai positif. Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan beragam dari Sabang hingga Merauke dan memiliki berbagai suku dan ras yang menghasilkan beraneka ragam kebudayaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia (Mahdayeni, et. al., 2019). Salah satu kebudayaan yang sampai saat ini masih dikenal di seluruh Indonesia adalah Wayang.

Penulis

Slamet Subiyantoro - Prof. Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si. Lahir di Klaten, 21 Mei 1965, Pendidikan S1 ditempuh di Jurusan FPBS IKIP Yogyakarta Program Studi Pendidikan Seni Rupa dan Kajian, lulus pada tahun 1989. Selanjutnya pendidikan S2 ditempuh di Universitas Indonesia bidang ilmu Antropologi dan lulus 1997.
Mohamad Suharto - Drs. Mohamad Suharto, M.Sn. Aktif sebagai tenaga pengajar S-1 Desain Komunikasi Visual/Fakultas Seni Rupa dan Design Universitas Sebelas Maret. Beberapa buku yang telah di “Wayang Orang Sriwedari” terbit pada tahun 2020 dengan penerbit EL MARKAZI.

Daftar Isi

Sampul
Prakata
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
Bab II. Wayang Dalam Tradisi Jawa
     A. Pengertian Wayang dalam Tradisi Jawa
     B. Sejarah dan Perkembangan Wayang dari Masa ke Masa
     C. Jenis-Jenis Wayang dalam Tradisi Jawa
     D. Fungsi Wayang dalam Masyarakat Jawa
     E. Ciri Khas Wayang dalam Tradisi Jawa
     F. Nilai-Nilai Luhur dan Filosofis Wayang dalam Tradisi Jawa
Bab III. Punakawan
     A. Pengertian Punakawan
     B. Jenis-Jenis Punakawan
     C. Peran Punakawan dalam Pewayangan Jawa
Bab IV. Semar
     A. Asal-Usul Nama Semar
     B. Penggambaran Fisik Semar dalam Dunia Pewayangan Jawa
     C. Penggambaran Watak Semar dalam Dunia Pewayangan Jawa
Bab V. Gareng
     A. Asal-Usul Nama Gareng
     B. Penggambaran Fisik Gareng dalam Dunia Pewayangan Jawa
     C. Penggambaran Watak Gareng dalam Dunia Pewayangan Jawa
Bab VI. Petruk
     A. Asal-Usul Nama Petruk
     B. Penggambaran Fisik Petruk dalam Dunia Pewayangan Jawa
     C. Penggambaran Sifat Petruk dalam Dunia Pewayangan Jawa
Bab VII. Bagong
     A. Asal-Usul Nama Bagong
     B. Penggambaran Fisik Bagong dalam Dunia Pewayangan Jawa
     C. Penggambaran Sifat Bagong dalam Dunia Pewayangan Jawa
Penutup
Daftar Pustaka
Penulis