Tampilkan di aplikasi

MEOK, santai tapi berkualitas

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 07/XXVIII/2018
23 Juli 2018

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 07/XXVIII/2018

Kegiatan bincang santai tapi seius, di PT PP disebut MEOK (Makan Enak Omong Kemajuan), digelar Foto: PT PP rutin diikuti sejumlah karyawan dan direksi. / Foto : PT PP

Warta Ekonomi
Alkisah, di masa awal Bambang Triwibowo menjadi Chief Executive Officer (CEO) PT PP pada Juni 2011, ia bersama jajaran direksi yang juga baru dilantik lainnya merumuskan quick winning program untuk “100 Hari Kerja”. Mengalir banyak ide dan gagasan untuk dilakukan. Salah satu yang mencuat yakni ngobrol santai, namun berkualitas bertajuk “MEOK” (makan enak omong kemajuan).

Filosofi MEOK menyerap kebiasaan masyarakat Indonesia yang saat makan bersama keluarga atau sahabat dalam suasana santai, canda, dan ceria selalu ada bahan obrolan yang dibahas. Dari filosofi inilah coba diserap program MEOK yang biasa digelar pada hari Senin. Sesuai namanya, ada “makan enak” yang menyuguhkan kuliner paling tersohor di berbagai daerah di Indonesia menjadi hidanganya.

Menu pangan MEOK akan silih berganti mulai dari nasi liwet ala Solo, Gudeg Yu Jum Yogya, Sop Konro dan Coto Palubasa Makasar, pecel ala Madiun, rawon kikil Surabaya, dan lainnya. Intinya selain menikmati pangan eunnaak, peserta diskusi MEOK mulai dari level pimpinan hingga staf akan membahas topik-topik krusial dan mencari solusi kreatif dan inovatif. Walhasil dari omong-omong sersan (serius tapi santai) mengalir berbagai usulan perbaikan.

Program MEOK ini spiritnya mirip kaizen yang biasa dilakukan perusahaan-perusahaan manufaktur di Jepang yang mengusung ‘perbaikan yang berkesinambungan’. Dalam diskusi di MEOK pun dibahas beragam topik yang perlu perbaikan dan solusi inovatif. Misalnya, topik biaya tidak langsung proyek (BTL), seperti biaya kantor, gaji karyawan, makan, lembur, keperluan umum, perjalanan dinas, transport, biaya rapat dan lainnya. Diketahuilah bahwa BTL perusahaan 7,4% dari nilai proyek atau di atas kewajaran yang berlaku di level 5%.
Majalah Warta Ekonomi di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI