Ketika mendengar istilah sistem pembayaran (payment system) dengan cepat asosiasi tertuju pada alat dengan menggunakan kartu (kredit atau debit). Tidak keliru, memang. Akan tetapi, itu barulah salah satu elemen dari sebuah ekosistem pembayaran (payment ecosystem). Di dalam ekosistem pembayaran setidaknya ada empat pelaku, yakni acquirers/ processors, issuers, gateway, dan ISOs/MSPs.
Yang dimaksud dengan Acquirers/ Processors, yakni bank atau Lembaga Selain Bank yang melakukan kerja sama dengan pedagang dan dapat memroses data uang elektronik (diterbitkan oleh pihak lain). Contoh pemain di acquirers, seperti First American Payment Systems, Citi, First Data, Barclays, dan lainnya.
Sedangkan Issuers merupakan institusi bank yang menerbitkan kartu kredit. Hampir semua bank di dunia, termasuk Indonesia, menerbitkan kartu kredit yang biasanya bekerja sama dengan card networks, seperti Visa dan Mastercards, American Express, JCB, Discover, dan lainnya.
Sedangkan, elemen berikutnya yakni Gateway atau pihak yang memiliki otoritas dalam hal pembayaran secara online. Melalui payment gateway ini menjamin keamanan transaksi antara merchant dan acquiring bank.
Di payment gateway secara global ada nama-nama besar, seperti Paypal, Wepay, Sagepay, Worldpay, dan lainnya. Di elemen ini pemain terbesar di dunia, yakni Paypal Pro menguasai lebih dari separuh pasar payment gateway global (52%), disusul Authorize.net (19,4%), Stripe (4%), eWay (3,6%), Braintree (3,6%), Sagapay (3,6%), dan lainnya. Nilai volume duit yang ditransaksikan melalui payment gateway secara global pada 2017 sebesar US$451 miliar.
