Tampilkan di aplikasi

Mempersenjatai petarung offline

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 05/XXIX/2019
21 Mei 2019

Majalah Warta Ekonomi - Edisi 05/XXIX/2019

Warung adalah ritel yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat Indonesia. / Foto : bukalapak

Warta Ekonomi
Konsep bisnis online to offline (O2O) menjadi wajah baru dalam era digital ekonomi di Indonesia. Para pelaku bisnis online melihat adanya peluang dengan pebisnis konvensional yang masih menjalankan bisnisnya dengan jalur offline. Alihalih berkompetisi dan berusaha saling meniadakan, kedua kubu tersebut pada akhirnya menemukan jalan tengah dengan konsep baru yang saling menguntungkan. Seperti yang dilakukan oleh MatahariMall.com (Matahari.com).

e-commerce ini mengklaim diri sebagai pelopor penerapan konsep O2O di Indonesia. Strateginya dengan memanfaatkan jaringan Matahari Department Store (MDS) yang sudah tersebar luas di berbagai wilayah di Indonesia sebagai titik pengambilan dan/ atau penukaran barang yang sebelumnya telah dibeli via online.

PT Kioson Komersial Indonesia Tbk, startup e-commerce yang sengaja memfokuskan bisnisnya pada penyediaan platform digital bagi seluruh masyarakat yang ingin berbisnis secara online.Sasarannya adalah ‘mempersenjatai’ para pedagang offline di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dirasa bakal kesulitan bila bertransformasi secara mandiri ke arah digital.

“Kami menyediakan aplikasi para pemilik kios-kios tradisional atau toko kelontong.Isinya barang-barang dan layanan yang bisa mereka beli secara online lewat aplikasi kami. Yang beli bukan mereka, tapi para konsumen mereka. Jadi mereka sifatnya membelikan saja,” ujar Chief Executive Officer Kioson, Jasin Halim, dalam sebuah perbincangan dengan Warta Ekonomi, pada akhir 2016 lalu, di Jakarta.
Majalah Warta Ekonomi di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI