Inovatif atau mati
Mengamati pergerakan Top 15 Best Global Brand Rangking dalam rentang 10 tahun terakhir (2009-2019), kita dapat melihat Apple dengan salah satu produknya smartphone menjadi brand paling populer saat ini. Disusul Amazon dan Google yang juga meraih kejayaannya dalam 10 tahun terakhir.
Jika menilik kunci sukses brand-brand tersebut, ada satu kata, inovasi. Apple, Amazon dan Google benar-benar berinovasi dengan perkembangan teknologi digital untuk memberikan kemudahan dan kecanggihan teknologi digital melalui produknya masingmasing, Apple dengan device digital, Amazon dengan e-commerce, dan Google dengan layanan digitalnya.
Mengangkat tema inovasi, Warta Ekonomi membuat riset dan penghargaan Most Innovate Business Award 2019, yang merupakan bentuk apresiasi kepada para pelaku industri di Indonesia yang mampu menghasilkan inovasi terbaik, sehingga dapat terus berkembang dan berkompetisi dalam ketatnya persaingan industri. Dengan penghargaan itu diharapkan pelaku bisnis di Indonesia termotivasi melakukan inovasi untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka.
Beberapa contoh perusahaan inovatif di Indonesia, seperti GoJek dengan dengan inovasi menyediakan platform transportasi online membuat masyarakat mudah menemukan sarana transportasi dan berbagai layanan lainnya. Dan Traveloka dengan platform pencari tiket dan hotel, membuat masyarakat mudah untuk melakukan perjalanan ke berbagai kota bahkan berbagai negara.
Tanpa inovasi perusahaan-perusahaan ini, mungkin saat ini kita masih direpotkan dengan aktivitas mencari transportasi, tiket perjalanan dan hotel. Beberapa contoh di atas memang perusahaan baru yang sukses menghadirkan produk dan layanan alternatif yang lebih mudah. Lantas bagaimana dengan perusahaan yang sudah lama dengan bisnis yang sudah matang. Perlu diingat, bahwa inovasi tidak melulu melahirkan produk baru atau alternatif.
Tapi juga dapat dilakukan dalam banyak hal, seperti yang menjadi parameter penilaian dalam riset yang dilakukan Warta Ekonomi, selain produk dan jasa, juga dalam proses, input dan pemasaran. Seperti dalam proses, saat ini sudah masuk dalam era industri yang disebut revolusi industri 4.0, yaitu tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Pada era ini teknologi manufaktur sebagai proses produksi sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data.
Hal ini mencakup sistem di era digital ini juga dikenal dengan yang namanya big data, yaitu istilah yang menggambarkan volume besar data baik terstruktur maupun tidak terstruktur, yang membanjiri bisnis sehari-hari. Selanjutnya apa yang akan dilakukan sebuah perusahaan dengan data itu menjadi sangat penting. Big data dapat dianalisis untuk pemahaman yang mengarah para keputusan dan gerakan bisnis strategi yang lebih baik. Salah satu contoh dalam hal pemasaran, sehingga dapat dilakukan dengan tepat sasaran dan hasilnya maksimal.
Dalam 15 Best Global Brand juga memperlihatkan Nokia, brand yang pernah menjadi raja ponsel dunia namun memiliki akhir yang tragis, ditinggalkan dan menghilang. Salah satu penyebab kebangkrutan Nokia adalah kurangnya inovasi, dimana ponsel Windows Nokia yang hadir pada tahun 2011 tidak memiliki teknologi dasar seperti kamera depan yang sangat penting untuk mendorong penjualannya.
Itulah inovasi, salah satu