Tampilkan di aplikasi

Buku Zikrul Bestari hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Berdialog dengan Malaikat

Cara Ampuh Berdialog Dengan Makhluk Bercahaya

1 Pembaca
Rp 45.000 20%
Rp 36.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 108.000 13%
Rp 31.200 /orang
Rp 93.600

5 Pembaca
Rp 180.000 20%
Rp 28.800 /orang
Rp 144.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Pada surat kedua Al-Qur’an, al-Baqarah, dijelaskan sifat pertama orang bertakwa adalah percaya dengan yang gaib, termasuk malaikat. Suka ataupun tidak, malaikat penting dipelajari dan dipahami sebab setiap orang tidak akan pernah terlepas darinya. Selain beriman kepada malaikat termasuk rukun iman, keterlibatan malaikat dalam hidup manusia berlangsung amat dekat, entah itu manusia yang taat atau durhaka, semuanya akan berinteraksi dengan malaikat. Buktinya, sepanjang hayat, sejak dalam kandungan ibu, lahir di dunia, hidup di bumi, saat sakaratul maut, di alam kubur, di padang mahsyar hingga di surga atau neraka, setiap orang tidak akan lepas dari malaikat. Buku ini hadir bukan sekadar memastikan bahwa manusia dapat berinteraksi, berkomunikasi, atau berdialog dengan malaikat, tetapi juga memberikan bimbingan bagaimana tata cara agar manusia dapat bekerjasama dengan malaikat dan meraih berbagai manfaat serta keunggulan hidup di dunia dan akhirat. Buku ini bukan saja membeberkan berbagai dalil atau deretan fakta dialog manusia dengan malaikat, tapi menuntun manusia menembus rahasia alam malaikat. Buku ini akan terasa lebih memberi harapan sebab kejadian dialog dengan malaikat bukan monopoli para nabi atau rasul saja, ternyata manusia biasa juga dapat merasakan anugerah tersebut. Buku ini akan mengisahkan pengalaman-pengalaman orang yang telah merasakan sensasi berdialog dengan makhluk cahaya bernama Malaikat. Selamat membaca.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Abi Jiha
Editor: Sayuda Patria

Penerbit: Zikrul Bestari
ISBN: 9789790634176
Terbit: Oktober 2014 , 186 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Pada surat kedua Al-Qur’an, al-Baqarah, dijelaskan sifat pertama orang bertakwa adalah percaya dengan yang gaib, termasuk malaikat. Suka ataupun tidak, malaikat penting dipelajari dan dipahami sebab setiap orang tidak akan pernah terlepas darinya. Selain beriman kepada malaikat termasuk rukun iman, keterlibatan malaikat dalam hidup manusia berlangsung amat dekat, entah itu manusia yang taat atau durhaka, semuanya akan berinteraksi dengan malaikat. Buktinya, sepanjang hayat, sejak dalam kandungan ibu, lahir di dunia, hidup di bumi, saat sakaratul maut, di alam kubur, di padang mahsyar hingga di surga atau neraka, setiap orang tidak akan lepas dari malaikat. Buku ini hadir bukan sekadar memastikan bahwa manusia dapat berinteraksi, berkomunikasi, atau berdialog dengan malaikat, tetapi juga memberikan bimbingan bagaimana tata cara agar manusia dapat bekerjasama dengan malaikat dan meraih berbagai manfaat serta keunggulan hidup di dunia dan akhirat. Buku ini bukan saja membeberkan berbagai dalil atau deretan fakta dialog manusia dengan malaikat, tapi menuntun manusia menembus rahasia alam malaikat. Buku ini akan terasa lebih memberi harapan sebab kejadian dialog dengan malaikat bukan monopoli para nabi atau rasul saja, ternyata manusia biasa juga dapat merasakan anugerah tersebut. Buku ini akan mengisahkan pengalaman-pengalaman orang yang telah merasakan sensasi berdialog dengan makhluk cahaya bernama Malaikat. Selamat membaca.

Pendahuluan / Prolog

Berdialog Dengan Malaikat
Entah bagaimana orang-orang begitu mudah percaya kalau ada manusia yang mengaku-ngaku bisa berdialog dengan jin, padahal bangsa jin itu bisa saja jin baik atau malah jin kafir. Sekali pun ada risiko berdialog sesat dengan jin kafir, tapi orang-orang masih saja membanggakan kemampuan berdialog dengan makhluk jin.

Anehnya, mengapa kita tidak percaya bahwa manusia dapat berdialog dengan malaikat suci yang sudah pasti taat pada Allah? Bukankah dialog dengan malaikat lebih mendatangkan efek positif? Lebih aneh lagi, kendati berbagai dalil telah diungkap perihal dialog malaikat dengan manusia, kenapa masih ada yang meragukannya? Apakah ini pertanda lemahnya keimanan atau minimnya pengetahuan? Buku ini hadir bukan sekadar memastikan bahwa manusia dapat berinteraksi, berkomunikasi, atau berdialog dengan malaikat, tetapi juga memberikan bimbingan bagaimana tata cara agar manusia dapat bekerjasama dengan malaikat dan meraih berbagai manfaat serta keunggulan hidup di dunia dan akhirat. Buku ini bukan saja membeberkan berbagai dalil atau deretan fakta dialog manusia dengan malaikat, tapi menuntun manusia menembus rahasia alam malaikat. Buku ini akan terasa lebih memberi harapan sebab kejadian dialog dengan malaikat bukan monopoli para nabi atau rasul saja, ternyata manusia biasa juga dapat merasakan anugerah tersebut.

Pada surat kedua Al-Qur’an, al-Baqarah, dijelaskan sifat pertama orang bertakwa adalah percaya dengan yang gaib, termasuk malaikat. Suka ataupun tidak, malaikat penting dipelajari dan dipahami sebabsetiap orang tidak akan pernah terlepas darinya. Selain beriman kepada malaikat termasuk rukun iman, keterlibatan malaikat dalam hidup manusia berlangsung amat dekat, entah itu manusia yang taat atau durhaka, semuanya akan berinteraksi dengan malaikat. Buktinya, sepanjang hayat, sejak dalam kandungan ibu, lahir di dunia, hidup di bumi, saat sakaratul maut, di alam kubur, di padang mahsyar hingga di surga atau neraka, setiap orang tidak akan lepas dari malaikat.

Sebetulnya, manusia bukan saja bisa, malah seharusnya berdialog atau berinteraksi dengan malaikat sejak di dunia ini. Sayangnya, meski percaya dengan keberadaan malaikat di sekitarnya, manusia justru sering mengabaikan berbagai peristiwa perjumpaan, bahkan melepaskan peluang berdialog dengan malaikat.

Ada yang menarik dari amalan seorang ustadz yang tiap kali selesai shalat, ia tidak langsung pergi meninggalkan sajadahnya untuk berzikir. Sang ustadz yang tidak populer itu melakukan dialog batin, menggali keheningan semesta, meminta petunjuk dari Allah, mendengar ilhamilham Tuhan yang disampaikan melalui malaikat. Dia itu melakukan hubungan komunikasi yang hangat dengan malaikat.

Dalam khadzanah Islam memang dikenal istilah muhaddats, yaitu orang-orang yang memiliki kemampuan berbicara dengan malaikat. Namun, kebanyakan orang-orang saleh, ulama, bahkan muhaddats sekalipun enggan menceritakan pengalamannya bersama malaikat. Mereka sudah menikmati keindahan spiritual yang menakjubkan, dan kalau pun dibagi ke ranah publik mereka malah khawatir menimbulkan kontroversi. Masyarakat umum sering tidak siap menerima kabar-kabar alam gaib, walaupun juga terkadang sering penasaran.

Padahal tidak perlu khawatir berbagi informasi pengalaman berdialog dengan malaikat, sebab Allah dalam Al-Qur’an dan Rasulullah dalam hadits-haditsnya beserta sahabat-sahabat nabi juga tidak sungkan membuka secara terbuka pengalaman tersebut. Toh, malaikat bagian dari ajaran agama yang mesti dibuka selebar-lebarnya. Lagi pula keterbukaan dalam kebaikan selalu memberikan dampak positif, dari itu pasti banyak manfaat yang dapat dipetik dari dialog dengan malaikat.

Secara pribadi, penulisan buku ini bagaikan perjalanan menuju kebenaran, banyak halangan dan rintangan yang harus dihadapi dengan kesungguhan. Sehingga terjawablah berjuta pertanyaan seputar alam malaikat dan hubungannya dengan kehidupan manusia. Kegelisahan pun berakhir dengan ketenangan bahkan berujung kebahagiaan, setelah diketahui kehadiran malaikat berkali-kali dalam hidup yang singkat ini merupakan bagian dari kebe saran Tuhan.

Pengalaman adalah cara terbaik untuk meyakinkan diri tentang kemampuan kita berdialog dengan malaikat. Dan cara terbaik mendapatkan pengalaman adalah dengan mencobanya. Tidak ada yang perlu dicemaskan untuk mulai berdialog dengan malaikat; urusan ini tidak ada risiko buruknya karena makhluk yang diajak bicara adalah malaikat yang sangat baik. Berhubung dialog dengan malaikat mungkin pengalaman pertama, wajar bila masih grogi. Namun rasa khawatir itu bisa ditepis dengan persiapan yang matang serta pengetahuan yang memadai, dari buku ini salah satunya.

Kita tidak memohon kepada malaikat. Lagi pula malaikat pun tidak mau kita berdoa atau memohon padanya, dan malaikat lebih tidak mau lagi manusia menyembahnya. Kita hanya bercakap-cakap dengan malaikat dan memintanya untuk meneruskan ilham, hidayah, informasi dan pertolongan yang disediakan Allah. Makanya, interaksi atau komunikasi manusia dengan malaikat sama sekali tidak merusak hablumminallah (hubungan dengan Allah) sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan manusia dengan malaikat bukannya menggusur keagungan Tuhan, justru makin mendekatkan manusia pada Allah. Malahan hubungan baik dengan malaikat membuat kedekatan kita dengan Allah semakin mudah terwujud.

Berdasarkan petunjuk Allah, wejangan Rasulullah dan faktafakta ilmiah, buku ini ambil bagian dalam membuka tabir indah perihal dialog atau interaksi manusia dengan makhluk suci bernama malaikat. Buku ini hanyalah paparan awal dari kajian alam malaikat yang sangat luas. Ibarat garis start, kehadiran buku ini diharapkan memacu semangat kaum muslimin untuk menggali lebih dalam dimensi makhluk cahaya. Buku ini jelas belum sempurna karena kita semua –dengan petunjuk ilahi—yang akan bersama-sama menyempurnakannya. Dari itu segala bentuk sumbang saran akan menjadi ufuk baru yang mencerahkan hubungan manusia dengan malaikat.

Semoga pembahasan ini meningkatkan kualitas keimanan serta menyumbangkan berbagai manfaat bagi kaum muslimin dalam meningkatkan kualitas hidup dunia akhirat. Terima kasih!

Daftar Isi

Cover
Presume
Iftitah
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
Bab 1. Berdialog Dengan Makhluk Cahaya
Bab 2. Kehadiran Yang Dinanti
Bab 3. Maryam Yang Spesial
Bab 4. Memperoleh Inayatullah
Bab 5. Rasul Dapat Wahyu, Manusia Dapat Ilham
Bab 6. Mencapai Level  Cahaya
Bab 8. Hati-Hati Tertipu
Bab 9. Temuan Terindah
Bab 10. Tuntunan Berdialog Dengan Malaikat
Ikhtitam
Daftar Pustaka
Biodata Penulis
Back Cover